Sebaiknya Hindari Menu Junk Food untuk Buka Puasa dan Sahur, Kenapa?

Menu junk food yang dianggap praktis dan lezat kerap dipilih individu yang merasa memiliki waktu terbatas untuk berbuka puasa dan sahur.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Mei 2020, 17:45 WIB
Ilustrasi Foto Roti Burger (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Menu junk food yang dianggap praktis dan lezat kerap dipilih individu yang merasa memiliki waktu terbatas untuk berbuka puasa dan sahur.

Padahal, junk food merupakan makanan yang diolah dengan teknik 'deep frying' yang bisa meningkatkan jumlah lemak dalam tubuh.

Mengonsumsi junk food dalam jumlah berlebihan dapat membuat Anda merasakan nyeri dan tidak nyaman pada bagian abdomen. Junk food juga memiliki kandungan lemak tinggi yang dapat meningkatkan berat badan.

Seperti melansir dari Boldsky, berikut dampak buruk yang ditimbulkan bila terlalu sering mengonsumsi junk food:

1. Mag

Bagi orang dengan riwayat mag, bisa timbul keluhan tersebut bila terlalu sering mengonsumsi junk food. Konsumsi rutin dapat menyebabkan rasa terbakar pada bagian dada dan abdomen. Jika Anda telah memiliki masalah maag maka gejalanya dapat menjadi lebih buruk.

 


Sembelit

Aneka Junk Food / Sumber: iStock

2. Tukak Lambung

Luka pada perut atau intestine dapat menyebabkan tukak lambung. Hal tersebut disebabkan karena bakteri Pylori. Konsumsi junk food menyebabkan keasamanan dan luka di lambung Anda.

3. Sembelit

Rasa tidak nyaman pada bagian abdomen merupakan salah satu gejala penyakit ini. Sembelit merupakan salah satu isu umum yang sering terjadi. Hal ini disebabkan karena lemak makanan yang terlalu asam dan berat di dalam perut.

Konsumsi junk food berlebihan dapat menyebabkan masalah lain seperti gastritis. Anda dapat mencegahnya dengan membatasi konsumsi junk food.

Gantilah konsumsi junk food dengan makanan yang di panggang, bakar atau rebus. Konsumsilah makanan sehat seperti bayam, brokoli dan lainnya untuk memenuhi asupan nutrisi Anda.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya