Liputan6.com, Jakarta Seiring berjalannya waktu, manusia terkadang melakukan perbuatan dosa, baik itu disengaja maupun tidak disengaja. Untuk membersihkan dosa-dosa itu, maka manusia memohon ampun kepada Allah SWT. Salah satu caranya adalah dengan senantiasa melakukan istighfar.
Istighfar biasanya dilakukan oleh umat Islam untuk memohon ampun kepada Allah.
Advertisement
Dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wassalam beristighfar sebanyak seratus kali dalam sehari. Sementara, di hadis lainnya dikatakan bahwa Rasulullah beristighfar sebanyak 70 kali dalam sehari.
Padahal seperti kita ketahui bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wassalam sudah mendapatkan jaminan masuk surga dari Allah subhanahu wa ta’ala. Lalu bagaimana dengan manusia biasa yang sudah pasti berlumuran dosa?
Selain memohon ampun kepada Allah, ternyata banyak keajiban yang akan didapatkan seorang muslim saat beristighfar.
Rasulullah shalallahualaihi wassalam pernah bersabda dalam hadis yang diriwayatkan Baihaqi.
"Umatku telah dikaruniai lima perkara, yang tidak (belum) pernah diberikan kepada umat sebelumnya. Pertama, jika datang malam pertama dari bulan Ramadan, Allah memandang mereka dengan penuh rahmah (kasih). Dan barangsiapa yang dipandang dengan penuh rahmah (kasih) tentu tidak akan disiksa (di akhirat kelak."
"Kedua, Allah menugaskan beristighfar bagi umatku. Ketiga, bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau kasturi. Keempat, Allah berfirman kepada surga, Hiaslah dirimu! Dan firman selanjutnya, Sungguh beruntung hamba-hamba-Ku yang beriman, mereka adalah kekasih-Ku. Kelima, Allah mengampuni mereka semua."
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Memberi Jalan Keluar Untuk Setiap Kesedihan
Beristighfar merupakan salah satu bentuk tobat yang dapat dilakukan manusia terhadap Allah atas dosa-dosa yang telah dilakukan.
Beristighfar dan bertobat juga merupakan salah satu metode untuk menentramkan jiwa dan menghilangkan kesedihan. Hal tersebut disebutkan oleh Allah dalam surat Hud ayat 3.
Dalam ayat tersebut Allah berfirman:
"Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat." (QS. Hud: 3)
Selain itu Allah berfirman dalam sebuah hadis.
"Aku seperti prasangka hamba-Ku terhadap-Ku, dan Aku menyertainya tatkala ia mengingat-Ku. Jika ia menyebut-Ku dalam dirinya, maka akan Aku sebut dia dalam diri-Ku. Jika ia menyebut-Ku di tengah orang banyak, Aku pun akan menyebutnya dengan sekumpulan orang yang lebih baik dari mereka. Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika ia mendatangi sambil berjalan, Aku mendatanginya sambil berlari." (HR. Bukhari)
Advertisement
Kesempitan Menjadi Kelapangan
Allah akan mengganti kesempitan menjadi kelapangan apabila hamba-Nya mau beristighfar. Sebab saat seorang hamba bertaubat, maka jarak antara Allah dengan hamba-Nya akan semakin dekat.
Selain itu, bagi hamba yang selalu membersihkan jiwanya dari noda dosa, ia akan senantiasa diberikan kelapangan dan kemudahan dalam hidup.
Allah berfirman,"Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka kejahatan mereka akan diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al Furqan: 70)
Memberi Rezeki Dari Arah yang Tak Disangka-Sangka
Min haitsu laa yagtasib, rezeki dari arah yang tak disangka-sangka. Itulah janji Allah yang sangat menentramkan hati bagi para hamba-Nya yang gemar beristighfar.
Memang bagi akal pikiran manusia, hal tersebut hampir mustahil. Namun bagi Allah, akal manusia sangatlah terbatas sedangkan kehendak Allah tiada batas.
Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda,"Barangsiapa memperbanyak istighfar (mohon ampun kepada Allah), niscaya Allah memberikan jalan keluar untuk setiap kesedihannya, dan untuk setiap kesempitannya diberi kelapangan, dan Allah akan memberinya rezeki (yang halal) dari arah yang tiada disangka-sangka.” (HR. Abu Dawud)
Repoter: Reni Novita Sari
Sumber: Dream.co.id
Advertisement