Liputan6.com, Manado - - Kedatangan KMP Portlink yang membawa 106 penumpang dari Ternate, Maluku Utara ke Bitung, Sulawesi Utara menimbulkan dinamika di masyarakat. Pemprov Sulut akhirnya mengambil langkah tegas, guna pencegahan pandemic Covid-19.
“Kedatangan pertama penumpang tahap pertama sudah datang, dan ditangani sesuai protokol Covid-19,” ungkap Kepala Biro Pemerintahan Setdaprov Sulut Jemmy Kumendong, Sabtu (02/05/2020).
Baca Juga
Advertisement
Dia mengatakan, kedatangan warga Sulut dan Gorontalo yang bekerja di Maluku Utara itu kemudian menimbulkan dinamika di masyarakat.
“Pemprov mengambil langkah, menyampaikan ke otoritas Pelabuhan Bitung untuk tidak menerima dulu warga yang datang dari luar daerah,” ujar Kumendong.
Hal ini sekaligus menjawab dinamika bahkan keresahan di masyarakat karena kedatangan ratusan warga dari luar daerah.
“Tidak ada lagi gelombang kedua yang datang dari Pelabuhan Ternate,” tandasnya.
Meski sudah ada pelarangan transportasi laut terkait pandemi Covid-19 sebagaimana regulasi yang dikeluarkan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), namun masih ada kapal penumpang yang melintas antar provinsi.
Kedatangan KMP Portlink dari Ternate, Maluku Utara ke Bitung, Sulawesi Utara, menjadi sorotan berbagai kalangan.
Terkait penanganan ratusan penumpang yang tiba di Pelabuhan Samudera Bitung itu, Jubir Gugus Tugas Covid-19 Sulut dr Steaven Dandel mengatakan, mereka telah ditangani dengan SOP pencegahan penyebaran Covid-19.
“Mereka dibawa ke rumah singgah untuk observasi dan karantina selama 14 hari,” ujar Dandel, Jumat (01/05/2020).
Dandel mengatakan, dari 106 penumpang tersebut ada 91 orang yang dibawa ke rumah singgah Covid-19 Pemprov Sulut di Badan Diklat Maumbi, Minahasa Utara, dan Bapelkes Manado.