Bobby Nasution Sambangi Warga Medan yang Makan Hanya Pakai Penyedap Rasa

Satu keluarga di Jalan Pipa, Medan Selayang, Kota Medan, Sumatera (Utara) dikabarkan hanya makan menggunakan penyedap. Hal ini dikarenakan tidak tetapnya pendapatan harian keluarga tersebut di tengah pandemi virus Corona COVID-19.

oleh Reza Efendi diperbarui 09 Jun 2020, 03:20 WIB
Bobby bertemu dengan kepala keluarga atas nama S Sembiring, yang keseharianya bekerja sebagai penarik becak motor.

Liputan6.com, Medan Satu keluarga di Jalan Pipa, Medan Selayang, Kota Medan, Sumatera (Utara) dikabarkan hanya makan menggunakan penyedap rasa. Tak ada pendapatan harian keluarga tersebut di tengah pandemi virus Corona COVID-19.

Mendengar kabar tersebut, menantu Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Bobby Afif Nasution, langsung menyambangi kediaman warga tersebut. Bobby bertemu dengan kepala keluarga atas nama S Sembiring, yang keseharianya bekerja sebagai penarik becak motor.

Dia langsung memberikan bantuan kepada S Sembiring dan keluarganya berupa paket sembako. Diakui Bobby, kabar tentang S Sembiring dan keluarga di tengah pandemi COVID-19 membuatnya tergugah.

"Bersama tim kita langsung turun dan memberikan bantuan sembako," kata Bobby, Sabtu (2/5/2020).

Diharapkan Bobby, pemberian paket sembako yang dilakukan bisa meringankan beban S Sembiring dan kelurga. Suami Kahiyang Ayu ini juga berharap S Sembiring dan keluarganya bisa makan dengan layak pada kondisi seperti saat ini.

"Semoga kita selalu sehat dan terhindar dari COVID-19 serta dampak yang ditimbulkan," ucapnya.

Tidak hanya keluarga S Sembiring, Bobby juga memberikan 20 paket sembako kepada warga yang benar-benar membutuhkan di lokasi tersebut.

 

Saksikan juga video pilihan berikut:


Harapkan Bantuan

S Sembiring terkadang mengharapkan bantuan tetangga, karena selama pandemi COVID-19 pendapatan harianya sebagai penarik becak motor tidaak menentu

Saat disambangi Bobby, S Sembring mengucapkan terima kasih atas bantuan yang berikan. Baginya dan keluarga, bantuan yang diberikan sangat berharga. Diakuinya, selama bersama keluarga hanya bisa makan nasi berlauk telur ditambah penyedap rasa.

"Terkadang merebus daun ubi juga ditambah penyedap rasa. Kondisi ini sudah berlangsung selama COVID-19," ungkapnya.

S Sembiring terkadang mengharapkan bantuan tetangga, karena selama pandemi COVID-19 pendapatan harianya sebagai penarik becak motor tidaak menentu. Bahkan 80 persen pendapatannya turun.

"Untuk mendapatkan Rp 20.000 dalam satu hari saja sangat sulit saat ini," sebutnya.

Istri S Sembiring, A br Ginting mengatakan, ia dan keluarga makan nasi menggunakan penyedap rasa dikarenakan kesulitan ekonomi selama pandemi COVID-19. Namun bukan langsung makan dengan penyedap begitu saja. Setiap makan dengan lauk telur, mereka menambah penyedap sebagai penambah rasa.

"Terkadang kami mencari daun ubi untuk mengganti lauk," terangnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya