5.700 WNI Pulang ke Tanah Air Gunakan Penerbangan Repatriasi

Pada Sabtu 2 Mei 2020, dilakukan penerbangan repatriasi dengan jumlah penumpang 262 WNI dari Arab Saudi dengan maskapai Saudia.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 03 Mei 2020, 06:41 WIB
Ilustrasi pesawat terbang lepas landas dari bandara.

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 5.700 Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan anak buah kapal (ABK) tiba di Indonesia. Mereka tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta sejak 2 Maret hingga 2 Mei 2020 melalui jalur penerbangan repatriasi dari berbagai negara.

Pada Sabtu 2 Mei 2020, dilakukan penerbangan repatriasi dengan jumlah penumpang 262 WNI dari Arab Saudi dengan maskapai Saudi Arabian Airlines atau Saudia.

"Nanti depannya masih akan ada kembali sejumlah penerbangan repatriasi WNI yang tiba di Soekarno-Hatta dari sejumlah negara," ungkap President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin.

Adapun penerbangan repatriasi WNI merupakan penerbangan yang diperbolehkan beroperasi di wilayah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Zona Merah, sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan No. 25 tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Mudik Idul Fitri tahun 1441 Hijriah dalam rangka Pencegahan Penyebaran COVID-19.

Penerbangan ini umumnya dilakukan untuk mengantar pulang WNI dari suatu negara, di mana negara tersebut telah memberlakukan pelarangan penerbangan komersial atau memang sudah sulit atau tidak ada penerbangan komersial karena satu dan lain hal.

Tentu, penerimaan atau kedatangan ribuan para PMI dan ABK secara bertahap ini, dilakukan dengan pengawasan ketat, dengan memberlakuan protokol kesehatan penanganan Covid-19.

 


Koordinasi dengan Sejumlah Pihak

Awaluddin juga menjelaskan, Angkasa Pura II juga berkoordinasi intensif dengan berbagai pihak, termasuk dalam hal ini Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Pemda asal para pekerja, berbagai kementerian dan lembaga, serta pihak lainnya untuk memastikan proses pemulangan WNI berjalan lancar di Bandara Internaaional Soekarno-Hatta.

"Bentuknya, seperti menyiapkan berbagai kebutuhan, misalnya rapid test di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno-Hatta, sehingga proses pemulangan hingga ke tujuan akhir di provinsi/kota tersebut dapat berjalan lancar dan juga tidak memakan waktu,” tutur Awaluddin.

Penerbangan internasional di Soekarno-Hatta, di tengah pandemi global ini, seluruhnya dilayani di Terminal 3. Saat ini, ada 40 sampai 50 jumlah pergerakan keberangkatan dan kedatangan penerbangan internasional setiap harinya. (Pramita Tristiawati)2 Attachments

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya