Liputan6.com, Jakarta - Kehidupan keluarga Kerajaan Inggris selalu sukses mencuri perhatian khalayak luas. Tak terkecuali dengan Ratu Elizabeth II yang kerap tampil dengan tas tangan ikonik, baik saat bertemu para pemimpin dunia hingga berpose bersama keluarga tercinta.
"Setiap kali ada pergantian Perdana Menteri, tas itu sepertinya ada di sana, di kursi di antara mereka atau di pangkuannya. Dia membawanya setiap hari, dia pasti menyukainya" kata Gerald Bodmer, CEO Launer, merek tas tangan yang disukai oleh Ratu, kepada People.
Baca Juga
Advertisement
Selama lima dekade terakhir, Ratu Elizabeth II telah mengenakan enam gaya berbeda dari merek mewah Inggris tersebut, namun tas model Traviata yang menjadi tampilan khasnya.
Tas buatan tangan itu berbahan kulit sapi muda dengan lapisan kulit kambing lembut sekaligus bergaya klasik dijual seharga 2.376 dolar AS atau setara Rp35 juta jadi bestseller dan konstan ada di lemari Ratu.
"Dia bisa meletakkan tangannya di bawah pegangan dan membuka tas. Dia selalu punya handle bag, saya tidak bisa memberi tahu alasannya mengapa," tambah Bodmer.
Baru-baru ini, Bodmer mencatat bahwa Ratu Elizabeth II memilih untuk memakai Turandot, tas dengan gaya sedikit lebih kecil yang mencakup bingkai emal internal.
"Saya pikir dia menginginkan sesuatu yang sedikit lebih ringan. Ketika Anda bertambah tua, saya pikir Anda ingin tas yang lebih ringan, tapi saya masih melihatnya dengan Traviata," lanjutnya.
Favorit Ratu
Gaya lain yang telah Ratu Elizabeth II kenakan selama bertahun-tahun termasuk Sofia, Bellini dan Lisa dalam nuansa krem yang dibuat khusus untuk pernikahan Pangeran William dan Kate Middleton pada tahun 2011. Hal ini terbukti sangat populer sehingga menyebabkan situs web mereka crash.
Tas dari Launer terkenal karena desain terstrukturnya yang khas. Tersedia dalam warna-warna cerah, meskipun Ratu cenderung tetap pada warna hitam.
"Kami melakukan berbagai perubahan, dari kantong dan pegangan serta barang-barang untuk Ratu. Ratu memiliki pegangan yang sedikit lebih panjang sehingga ia bisa melewatinya dengan muda. Ratu juga punya saku lebih besar di belakang, tapi itu berbeda-beda. Kami selalu memasukkan dompet koin untuknya dan ada cermin berlapis kulit di semua tas kami," ungkap Bodmer.
Sejarah keluarga kerajaan dengan Launer mulai dari 1950-an ketika Ibu Ratu membeli tas pertamanya dari merek tersebut. Didirikan pada 1940-an oleh Sam Launer yang melarikan diri dari Cekoslowakia bersama istri dan dua putranya selama perang, merek tersebut diberi Surat Perintah Kerajaan pada 1968 sebelum Bodmer mengambil alih pada 1981, menyelamatkan merek dari masuk ke administrasi.
Sekarang perusahaan memproduksi sekitar 150 tas setahun, masing-masing dibuat oleh satu pengrajin tunggal, membutuhkan waktu sekitar delapan jam untuk menyelesaikan tangan di pabrik khusus perempuan di Walsall, dekat Birmingham. Lambang "tali bengkok" yang identik dengan merek ini dilapisi emas.
Advertisement