Liputan6.com, Brasilia - Presiden Brasil Jair Bolsonaro marah terhadap kebijakan penguncian negara itu pada pidatonya kepada ribuan demonstran anti-lockdown ketika jumlah infeksi Corona COVID-19 yang dikonfirmasi melewati 100.000, dengan lebih dari 7.000 kematian.
Dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (4/5/2020), Bolsonaro menyalahkan gubernur negara bagian di sejumlah wilayah yang masih melanjutkan masa lockdown dalam pidato di luar istana kepresidenannya di Brasilia.
Baca Juga
Advertisement
"Hancurnya sistem perekonomian dan pekerjaan disebebkan oleh beberapa gubernur tidak bertanggung jawab dan itu tidak dapat diterima," kata presiden Brasil dalam pidato yang disiarkan langsung di Facebook.
Bolsonaro telah berulang kali beda pendapat dengan gubernur negara bagian, bersikeras bahwa tindakan pembatasan aktivitas yang ketat (lockdown) yang mereka lakukan adalah reaksi berlebihan, dan merusak perekonomian.
Negara mengonfirmasi adanya 101.147 kasus Virus Coronapada hari Minggu kemarin, menurut angka yang dirilis oleh kementerian kesehatan Brasil, dengan 275 kematian akibat Corona COVID-19 dalam 24 jam sebelumnya.
Para ahli percaya bahwa jumlah keseluruhan kasus Corona COVID-19 bisa 12 hingga 15 kali lebih tinggi, karena sejumlah besar kasus yang tidak terdeteksi mengingat kurangnya ketersediaan alat pengujian bagi 210 juta penduduk negara itu.
Demonstrasi di Brasilia menarik kerumunan yang lebih besar daripada protes serupa dalam beberapa pekan terakhir, dan banyak orang mengibarkan spanduk mengkritik Bolsonaro.
"Rakyat bersama kami dan tentara ada di pihak hukum, ketertiban, kebebasan, dan demokrasi," kata Bolsonaro kepada mereka.
Simak video pilihan berikut:
Aksi Demonstran
Harian Estado de Sao Paulo, salah satu surat kabar terbesar di negara itu, melaporkan di situs webnya bahwa salah satu fotografer dan sopirnya diserang oleh para demonstran, yang mendorong dan menendang mereka.
Bertentangan dengan demonstrasi baru-baru ini di mana ia muncul, presiden sayap kanan -- yang tidak mengenakan masker -- mempertahankan jarak sekitar dua meter dari pendukung terdekatnya setelah pidatonya di luar istana presiden.
Namun, ia membuat pengecualian bagi para pendukung yang bergabung dengannya untuk selfie dengan putrinya yang berusia sembilan tahun, Laura.
Pekan lalu, negara bagian Rio de Janeiro mengatakan akan memperpanjang masa lockdown sampai 11 Mei, mengabaikan tuntutan Bolsonaro.
Advertisement