Liputan6.com, Jakarta - Usai temuan tiga penumpang KRL Commuter Line yang positif terinfeksi virus Corona pada uji swab PCR di Stasiun Bogor pada 27 April 2020 lalu, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) memperketat aturan pakai transportasi tersebut. Salah satunya dengan menegaskan, tidak akan memberangkakan KRL sebelum memastikan terlaksananya protokol kesehatan Covid-19.
VP Corporate Communications PT KCI, Anne Purba menyampaikan, pihaknya berupaya mengantisipasi kepadatan KRL pada jam berangkat dan pulang kerja.
Advertisement
Pada jam pulang kerja, pihaknya akan memperketat jam tutup operasional.
"Sebagaimana yang dilakukan pada stasiun-stasiun keberangkatan di pagi hari, pintu stasiun juga ditutup tepat pada pukul 18.00 WIB sesuai aturan PSBB untuk mencegah kepadatan pada jadwal kereta terakhir," tutur Anne dalam keterangannya, Senin (4/5/2020).
Dia menyatakan, untuk meningkatkan kedisiplinan, maka mulai hari ini, Senin 4 Mei 2020, kereta akan menunda keberangkatan sebelum penumpang KRL turut bekerja sama menerapkan physical distancing.
"Bila masih terdapat kereta yang melebihi kapasitas, ditandai dengan pengguna duduk mau pun berdiri tidak sesuai marka yang ada, maka kereta tidak akan diberangkatkan kembali hingga para pengguna mengikuti aturan kapasitas maksimum sejumlah 60 orang per kereta," jelas dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tantangan
Anne menyebut, beberapa waktu ini, dari 761 perjalanan KRL yang beroperasi setiap harinya, 90 persen operasional KRL berjalan dengan kondisi sangat minim pengguna. Namun memang kepadatan sempat terjadi di beberapa waktu.
"Ada 13 April ketika hari kerja pertama PSBB di Jakarta dan banyak perusahaan yang belum menginstruksikan karyawan bekerja dari rumah, kemudian pada 20 April kepadatan terjadi di luar Stasiun Cilebut, dan pada 30 April lalu pada KA 1178, dimana perubahan jadwal kerja pada bulan Ramadhan dan menjelang waktu berbuka puasa membuat pengguna berkonsentrasi mengejar jadwal KRL yang memungkinkan mereka berbuka di rumah," kata Anne.
Sebagai evaluasi bersama, dia mengajak pengguna KRL dapat berpartisipasi mengendalikan kepadapatan dan disiplin menerapkan jaga jarak.
"Diperlukan kepedulian masyarakat dalam menggunakan KRL. Jam masuk dan pulang kerja yang bersamaan memang jadi tantangan, namun kami mengajak para pengguna untuk tetap bersabar menunggu KRL yang kosong agar tetap menjaga physical distancing," Anne menandaskan.
Advertisement