Top 3 Surabaya: Pasar Jojoran I Tutup Sementara Mulai 5 Mei 2020

Berikut tiga artikel terpopuler di Surabaya yang dirangkum pada Senin, 4 Mei 2020.

oleh Agustina Melani diperbarui 04 Mei 2020, 07:24 WIB
Pasar Tradisional di Surabaya (sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Pasar Jojoran I di Kelurahan Mojo, Kecamatan Gubeng, Surabaya, ditutup selama 14 hari, mulai 5 sampai 18 Mei 2020. Alasannya, ada pedagang di pasar setempat yang meninggal dunia karena terpapar Corona Covid-19.

Kecamatan Gubeng juga telah mengeluarkan surat Nomor 800/413/436.9.8/2019 perihal Penutupan Sementara Pasar Jojoran yang ditujukan kepada pengelola Pasar Jojoran I.

Surat itu menindaklanjuti surat dari Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Mojo dan hasil pemantauan di lapangan, bahwa masyarakat sekitar Pasar Jojoran I resah setelah ada pedagang pasar yang meninggal dunia karena Corona Covid-19.

Artikel pasar Jojoran I Surabaya ditutup 14 hari menyita perhatian pembaca di Surabaya. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di Surabaya? Berikut sejumlah artikel di Surabaya yang dirangkum pada Senin, (4/5/2020):

1.Pasar Jojoran I Surabaya ditutup 14 hari, mengapa?

Pasar Jojoran I di Kelurahan Mojo, Kecamatan Gubeng, Surabaya, ditutup selama 14 hari, mulai 5 sampai 18 Mei 2020. Alasannya, ada pedagang di pasar setempat yang meninggal dunia karena terpapar Corona Covid-19.

Kecamatan Gubeng juga telah mengeluarkan surat Nomor 800/413/436.9.8/2019 perihal Penutupan Sementara Pasar Jojoran yang ditujukan kepada pengelola Pasar Jojoran I.

Surat itu menindaklanjuti surat dari Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Mojo dan hasil pemantauan di lapangan, bahwa masyarakat sekitar Pasar Jojoran I resah setelah ada pedagang pasar yang meninggal dunia karena Corona Covid-19.

Berita selengkapnya baca di sini

2.77 Orang dalam Risiko Jalani Karantina di BPSDM Jawa Timur

Hasil patroli gabungan skala besar Polrestabes Surabaya terkait pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) merazia 82 orang.

Dari hasil patroli, 77 orang dinyatakan sebagai orang dalam risiko (ODR) karena keberadaannya yang dekat dengan orang yang dilakukan pemeriksaan bersifat reaktif. 77 orang tersebut menjalani karantina selama 14 hari di BPSDM Pemerintah Provinsi Jatim yang terletak di Balongsari, Surabaya, Jawa Timur.

Usai razia digelar rapid test, dan hasilnya sekitar enam orang dinyatakan reaktif. Hal itu dari razia gabungan di Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo pada Sabtu malam, 2 Mei 2020.

Berita selengkapnya baca di sini

3.Update COVID-19 pada 3 Mei 2020 di Jatim: Pasien Sembuh Bertambah 6, Meninggal 5 Orang

Jumlah pasien positif Corona COVID-19 yang sudah terkonversi menjadi negatif atau sembuh juga menunjukkan tren penambahan. Terbaru ada penambahan enam pasien sembuh, yang berasal dari Gresik tiga orang, dua pasien di Pamekasan dan satu pasien di Lamongan.

"Alhamdulillah, hari ini ada enam yang sembuh sehingga totalnya mencapai 177 orang atau setara 15,89 persen," ujar Wakil Gubernur Jatim, Emil Elistianto Dardak di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu malam, 3 Mei 2020.

Emil juga menyampaikan kabar duka, masih ada penambahan lima pasien meninggal dunia akibat Corona COVID-19. Mereka di antaranya, empat pasien berasal dari Surabaya dan satu pasien di Sidoarjo.

Berita selengkapnya baca di sini

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya