Liputan6.com, Madrid- Dua wonderkid yang banyak dibicarakan publik Erling Haaland dan Eduardo Camavinga masuk dalam daftar bidikan Real Madrid. Meski begitu, kedua pemain akan menyia-nyiakan bakat mereka kalau gabung Madrid.
Mengapa begitu? Seperti dilansir Marca, kedua pemain sulit mendapatkan jaminan main di Real Madrid. Ini pernah terjadi pada Kylian Mbappe yang ogah gabung kalau tidak main.
Advertisement
Tren pemain muda sulit dapat tempat di Real Madrid terus terjadi sejak 2005. Hanya Sergio Ramos yang bisa mematahkan mitos itu.
Saat ini,pemain muda seperti Vinicius Junior, Rodrygo Goes, Reinier Jesus, Brahim Diaz, Fede Valverde dan Andriy Lunin hadapi ketidakpastiakn di Real Madrid.
Meski ada juga yang sukses seperti Fede Valverde yang mulai sering isi lini tengah Real Madrid.
Dibawah Bayangan
Pemain-pemain muda yang gabung Real Madrid masih sulit imbangi pemain senior. Pemain yang sudah mendapatkan tempat sulit digeser pemain muda.
Ini terjadi pada Theo Hernandez yang gabung Real Madrid pada usia 19 tahun. Dia terus-terusan di bawah bayang-bayang Marcelo selama 1,5 tahun.
Martin Odegaard, Jesus Vallejo, Achraf Hakimi, Borja Mayoral dan Luca Zidane contoh korban lain. Mereka pada akhirnya harus main di tempat lain.
Marco Asensio yang gabung Real Madrid pada usia 20 tahun juga alami hal serupa. Bahkan pemain lebih senior seperti Alvaro Morata dan Jese Rodriguez alami hal serupa.
Advertisement
Kesabaran
Hanya pemain yang sabar bisa menembus jajaran elite pemain Real Madrid. Raphael Varane bisa menjadi contoh.
Dia juga sempat tak jelas masa depannya karena masih kalah dari Sergio Ramos dan Pepe. Saat gabung, dia masih 18 tahun.
Jadi apakah Haaland dan Camavinga ingin bersabar? Atau memilih tak gabung saja?
