Liputan6.com, Jakarta Pandemi wabah Corona berkembang secara pesat menyebar ke seluruh dunia, mulai dari Asia, Eropa dan Amerika. Pandemi memunculkan opsi lockdown yang diterapkan sejumlah negara untuk menghentikan penyebaran virus Corona tersebut.
Meskipun dengan mengkarantina wilayah dinilai mampu menekan jumlah kasus, namun dampak lain juga dirasakan yakni dalam sisi ekonomi, dan lainnya. Beberapa negara dikabarkan sudah menjalani lockdown selama satu bulan bahkan lebih.
Namun kini, beberapa negara tersebut sudah mulai melonggarkan lockdown setelah dirasa jumlah kasus menurun. Berikut negara-negara yang mulai perlahan membuka lockdown dan memulai sektor bisnis kembali, dilansir dari berbagai sumber yang dirangkum Liputan6.com, Senin (4/5/2020).
Baca Juga
Advertisement
1. China
Sebelumnya China kalang kabut dalam menyelesaikan kasus Virus Corona di negaranya, namun dengan menerapkan kebijakan lockdown mulai awal tahun 2020 dan membuahkan hasil menekan penyebaran Virus Corona.
Kebijakan lockdown di China mulai dilonggarkan sejak 25 Maret lalu. Tapi untuk ibu kota Provinsi Hubei, Wuhan tidak dilakukan pencabutan lockdown.
Kemudian dengan total mencabut kebijakan tersebut pada 8 April. Kendati begitu, warga Hubei harus menunjukkan 'kode kesehatan' yang menunjukkan indikator warna hijau di telepon pintar mereka.
2. Malaysia
Sebelumnya Malaysia telah menerapkan lockdown dan pembatasan sosial sejak 18 Maret. Namun kini Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengumumkan akan membuka lockdown, dengan membuka sebagian besar sektor ekonomi mulai Senin 4 Mei yang tentunya disesuaikan dengan protokol kesehatan.
Pelonggaran lockdown itu tak lain agar Malaysia tidak mengalami kerugian lagi, apabila lockdown diperpanjang maka besar kemungkinan Malaysia akan mengalami kerugian mencapai RM 35 miliar (Rp 124 triliun), yang sebelumnya RM 2,4 miliar (Rp 8,5 triliun).
Kendati begitu, Muhyiddin mengatakan bisnis industri yang melibatkan banyak orang seperti bioskop, ruang karaoke, pusat refleksiologi, klub malam, pasar Ramadan, pasar raya Hari idul fitri, karnaval penjualan, serta semua konferensi dan pameran masih akan ditutup.
Sementara, ia mengizinkan untuk kegiatan di luar ruangan seperti bulu tangkis, tenis, bersepeda, golf, dan lari dalam kelompok kecil dengan tidak lebih dari 10 orang.
Muhyiddin menambahkan, untuk kegiatan keagamaan seperti sholat Jum'at dan sholat berjamaah lainnya di masjid tidak akan diizinkan, begitupun dengan kegiatan mudik. Sekolah dan institusi pendidikan tinggi akan tetap ditutup.
3. Vietnam
Vietnam memulai lockdown pada awal April lalu sehingga banyak bisnis yang harus tutup, tetapi akhir April Vietnam sudah melonggarkan lockdown.
Dikabarkan lockdown di Vietnam berakhir tanpa ada korban jiwa yang meninggal. Karena pemerintah Vietnam langsung cepat tanggap dan tidak meremehkan Virus Corona.
Duta Besar (Dubes) Ibnu Hadi mengatakan saat perayaan Imlek pada 26 Januari pemerintah sudah metiadakan perayaan tersebut agar masyarakat tidak berkerumun.
Selain itu, pemerintahnya juga tegas dalam menangani orang yang terkena virus, dengan langsung melacak kegiatan orang tersebut.
Selain itu pemerintahnya praktis, tidak banyak melalui perdebatan dalam memutuskan sesuatu, jadi lebih cepat tanggap. Serta didukung oleh rakyatnya yang tertib dan patuh menerapkan social distancing. Oleh karena itu, pemerintah Vietnam melonggarkan lockdown.
4. Amerika Serikat
Meskipun di Amerika Serikat jumlah kasus virus Corona tertinggi, yakni tembus 1 juta lebih kasus. Namun Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan untuk mencabut aturan lockdown secara nasional. Pelonggaran lockdown itu, bertujuan untuk membuka kembali jalannya ekonomi AS, yang sebagian besar telah ditutup.
Pelonggaran lockdown itu sudah dimulai awal Mei, mulanya Trump menyerukan lockdown pertengahan Maret dan berakhir pada 30 April. Kendati begitu, keputusan Trump banyak menimbulkan reaksi, pencabutan lockdown itu ditentang oleh para gubernur dan pakar hukum.
5. Swiss
Sebelumnya menerapkan lockdown sejak 19 Maret dan kini Swiss melonggarkan lockdown dimulai 27 April, yang dengan memperbolehkan dibukanya kembali layanan jasa, seperti salon kecantikan, pangkas rambut, hingga taman kota, serta beberapa sektor bisnis seperti makanan diizinkan kembali namun dengan tetap menerapkan social distancing.
Advertisement
6. Jerman
Pemerintah Jerman mengumumkan pelonggaran tersebut pada pertengahan April lalu, dengan mengizinkan toko kecil untuk buka kembali. namun, untuk kunjungan pelancong masih dilarang hingga 14 Juni 2020.
7. Republik Ceko
Pemerintah Ceko melonggarkan kebijakan lockdown pada 20 April lalu sampai dengan 8 Juni, dengan membuka sektor pasar dan bisnis.
Selain itu, orang Ceko akan bebas bepergian ke luar negeri untuk melakukan urusan bisnis. Namun, dengan syarat setelahnya akan menjalani karantina selama 14 hari.
8. Selandia Baru
Selandia Baru mulai secara bertahap melonggarkan lockdown yang telah berjalan sejak awal Maret lalu. Penyebaran Virus Corona (COVID-19) berhasil ditekan dan korban jiwa hanya 1 persen, dan berakhir pada 28 April.
Total lockdown di Selandia Baru hampir selama 5 minggu. Tingkat alert kini turun dari Level 4 menjadi Level 3. Pada level 3 ini, restoran sudah mulai buka, tetapi tempat seperti bioskop, perpustakaan, dan museum harus tetap tutup.
9. Austria
Austria memulai lockdown pada 16 Maret, dan kini melonggarkan lockdown tersebut mulai 14 April dengan membuka toko-toko, namun didukung dengan persyaratan ketat dan bertahap dan menerapkan social distancing dengan pembatasan jumlah orang yang masuk ke toko.
Selain itu, pusat perbelanjaan, supermarket, hingga salon kecantikan juga akan segera beropersi normal dan dibuka pada pertengahan Mei.
10. Australia
Pemerintah Australia memutuskan untuk melonggarkan lockdown pada akhir April, hal itu dikarenakan menurunnya jumlah kasus yang terinfeksi Virus Corona. Kendati begitu, sebelumnya telah menerapkan lockdown parsial dengan menutup perbatasan dalam dan luar negeri, dan meniadakan aktivitas ekonomi sejak 25 Maret.
11. Prancis
Prancis menerapkan lockdown hampir dua bulanan, yakni dimulai pada Maret dan rencananya pemerintah Prancis akan melonggarkan lockdown mulai 11 Mei. Kendati begitu, pemerintah tetap menghimbau masyarakatnya untuk tetap menggunakan masker.
12. Inggris
Inggris mulai menerapkan lockdown sejak 23 Maret, dan Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, memutuskan untuk melonggarkan lockdown. Namun, sebagian warga Inggris memilih untuk tetap memberlakukan lockdown mandiri karena masih was-was dengan penularan.
13. Italia
Pemerintah Italia mulai memberlakukan lockdown secara nasional sejak 10 Maret, dan pada 4 Mei sudah melonggarkan kebijakan lockdown dengan membuka beberapa bisnis. Namun tetap memberlakukan aturan ketat, bagi warga yang akan kembali bekerja di kantor dan perjalanan antar-wilayah dibolehkan.
Selain itu, Italia juga akan kembali membuka dua bandar udara (bandara). Sementara untuk kegiatan sekolah dilaporkan akan tetap tutup sampai September.
Advertisement
14. India
India mulai menerapkan lockdown sejak 25 Maret. Kini pemerintah India mulai melonggarkan lockdown pada 25 April dengan mengizinkan toko-toko kecil, serta pedagang dapat kembali berjualan, namun jumlah karyawan hanya diperbolehkan 50 persen dalam satu gedung untuk tetap menerapkan social distancing.
Kendati begitu, bisnis toko-toko di pasar dan mal masih belum diizinkan untuk beroperasi hingga masa lockdown berakhir pada 3 Mei mendatang.
15. Afrika Selatan
Presiden Afsel, Cyril Ramaphosa, sebelumnya menerapkan kebijakan lockdown sejak 27 Maret, hanya orang yang berpentingan membeli kebutuhan pokok, obat-obatan, dan perawatan medis saja yang diizinkan meninggalkan rumah. Namun kini, Ramaphosa melonggarkan lockdown dimulai sejak 30 April dan 1 Mei.
16. Nigeria
Sebelumnya Nigeria menerapkan lockdown sejak 30 Maret, kini pemerintah Nigeria akan melonggarkan kebijakan lockdown di tiga kota besar, yakni Kota Lagos, Abuja, dan Ogun yang akan dilakukan secara bertahap, sehingga masyarakat diperbolehkan keluar untuk bekerja, membeli makanan, berolahraga, dan pergi ke fasilitas kesehatan namun tetap waspada dengan menerapkan protokol kesehatan.
17. Mesir
Mesir melakukan lockdown sejak 15 Maret dengan menutup bandara, sekolah, universitas, dan gym. Namun menyambut bulan Ramadan kebijakan lockdown dilonggarkan.
Perdana Menteri Mostafa Madbouly mengatakan bahwa untuk kegiatan bisnis akan diizinkan untuk beroperasi kembali, dengan menyeimbangkan jam operasi. Kendati begitu, kegiatan keagamaan masih dilarang dan masjid masih ditutup.
18. Spanyol
Kebijakan lockdown di Spanyol berlangsung sejak 14 Maret sampai 25 April. Perdana Menteri Pedro Sanchez mengatakan pelonggaran kebijakan lockdown, sudah dilakukan dalam dua minggu dari pertengahan April.
19. Denmark
Pemerintah Denmark melonggarkan kebijakan lockdown secara bertahap, yakni Denmark membuka kembali instansi pendidikan pada pertengahan April lalu. Sementara, dengan sekolah menengah yang akan dibuka nanti pada 10 Mei mendatang.
Selain itu, kebijakan pembatasan-pembatasan lain masih dilakukan seperti menutup perbatasan, bar, restoran, pusat perbelanjaan, melarang pertemuan lebih dari 10 orang dan membatasi perjalanan asing akan tetap berlaku, sebagai salah satu upaya waspada.
20. Norwegia
Norwegia sudah melonggarkan lockdown pada 27 April lalu, dengan membuka sekolah menengah dan universitas. Hal ini dilakukan Norwegia sejak melonggarkan kebijakan lockdown pada 20 April lalu.
Selain itu, larangan tinggal di rumah sudah dicabut dan beberapa spesialis kesehatan akan kembali diizinkan bekerja.
Advertisement