Liputan6.com, Bandung - Sejumlah korban dari perbuatan tak menyenangkan yang dilakukan Youtuber Ferdian Paleka resmi melapor ke pihak Polrestabes Bandung, pada Minggu (3/5/2020) malam. Para korban merasa dilecehkan oleh sejumlah pemuda yang memberikan sembako namun isinya adalah sampah dan batu.
Kasatreskrim Polrestabes Bandung Ajun Komisaris Besar Galih Indragiri mengaku telah menerima laporan dari psra korban. "Ada tim gabungan Satreskrim Polrestabes dengan unit Polsek Kiaracondong yang menangani kasusnya," kata Galih, Senin (4/5/2020).
Menurut Galih, pihaknya akan menindaklanjuti laporan para korban dan akan ditindaklanjuti dengan mencari keberadaan terlapor, Ferdian Paleka. Namun ia belum merinci keterangan pelapor atas dugaan perbuatan tak menyenangkan yang dilakukan Ferdian.
Baca Juga
Advertisement
"Lagi ditindaklanjuti," ucap Galih singkat.
Ihwal pelaporan tersebut bermula dari unggahan Youtuber bernama Ferdian Paleka, Minggu (3/5/2020). Aksi Youtuber asal Bandung ini mengunggah video berkonten prank atau mengerjai orang lain.
Ferdian Paleka berlagak melakukan aksi sosial membagikan paket sembako dibantu seorang teman laki-laki dan dua wanita. Yang disasar adalah transgender atau waria yang sedang mangkal di pinggir jalan di bulan Ramadan.
Namun, sebelum melancarkan aksinya, Ferdian Paleka mengabadikan momen mengisi kardus cokelat dengan batu paving blok, nasi kotak sisa, dan sampah yang dikemas rapi, seolah paket itu berisi sembilan bahan pokok. Ini tampak dalam video yang diunggah akun Twitter @kabar.jabar tadi malam.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Kejadian Jumat Malam
Sementara itu, sedikitnya empat orang menjadi korban video prank yang dilakukan Ferdian Paleka bertajuk “Prank Kasih Makanan Ke Banci CBL” melapor ke Mapolrestabes, Minggu (3/5/2020). Keempat orang tersebut melaporkan perbuatan sejumlah pemuda yang memberi bingkisan berisi sampah dengan dalih melakukan video prank.
Menurut salah seorang pelapor, Sani (39) yang bukan nama sebenarnya, mengatakan aksi prank Ferdian Cs dilakukan pada Jumat (2/5/2020), dini hari. Saat itu, Sani bersama teman-temannya yang memiliki nama panggilan Dini (56), Luna (25) dan Pipiw (30) tengah berada di kawasan Kiaracondong, Jalan Ibrahim Adjie, Kota Bandung.
Tak lama berselang, datang Ferdian bersama dengan teman-temannya. Ferdian menawarkan bingkisan makanan kepada korban. Keempat korban dengan senang hati menerima bingkisan itu.
"Orang di dalam mobil itu manggil katanya mau bagi-bagi rezeki. Aku panggil teman yang lain tapi katanya dibagikan satu-satu. Terus aku samperin dia kasih bingkisan gitu, aku bawa terus kasih teman satu," ujar Sani.
Setelah dibuka, rupanya isi bingkisan yang dikira sembako itu justru berisi makanan busuk. "Pas ngebuka kaget ternyata toge busuk. Saya sedih dan marah," kata Sani.
Sani mengaku pada bulan Ramadan biasanya orang-orang suka membagikan bingkisan. "Saya kira kan bingkisan yang di dalamnya itu ada sarung, kemeja kayak gitu," tuturnya sedih.
Sementara Dini, korban lainnya mendapatkan bingkisan berisi batu paving blok. Ia mengaku sedih mendapat bingkisan palsu yang diberikan Ferdian Cs. Padahal ia telah mendoakan setelah diberikan bingkisan.
"Tadinya saya sudah mendoakan dia yang baik-baik, terus dapetnya yang gitu (isi batu). Sedih banget," tutur Dini.
Advertisement