Liputan6.com, London - Pertarungan Anthony Joshua dan Tyson Fury sangat dinanti-nanti oleh para pecinta olahraga tinju dunia. Duel kedua jawara tinju kelas berat itu akan menghadirkan juara sejati yang tak terbantahkan.
Arab Saudi telah bersedia memfasilitasi pertemuan Joshua dan Fury Desember mendatang. Namun menurut promotor, Eddie Hearn, bukan perkara mudah mempertemukan petinju asal Britania tersbut.
Advertisement
Menurut Hearn, kedua kubu sebenarnya sama-sama menginginkan pertarungan unifikasi itu. Hanya saja saat ini, baik Joshua maupun Fury masih terikat kontrak menjalani duel melawan petinju lain.
"Belum ada negosiasi yang dilakukan. Negosiasi belum bisa terlaksana sampai (Deontay) Wilder atau (Kubrat) Pulev mundur," ujar Hearn kepada Sky Sports seperti dilansir Fightnews.com.
Joshua seperti diketahui nyaris meraih seluruh gelar juara dunia tinju kelas berat. Usai memenangkan pertarungan rematch melawan Andy Ruiz, akhir tahun lalu, Joshua kembali merebut sabuk juara versi badan tinju WBA, WBO, IBF, dan IBO yang sempat lepas saat kalah pada pertemuan sebelumnya.
Untuk melengkapi gelar ini dan menyandang predikat sebagai juara tinju sejati, Joshua perlu bertemu Tyson Fury sebagai juara dunia versi WBC. Fury akhirnya berhasil merebut gelar ini setelah menang TKO ronde keempat atas Deontay Wilder pada pertarungan di Las Vegas, Nevada, AS, 22 Februari lalu.
Fokus pada Kontrak
Namun sebagai juara IBF, Joshua terikat pertarungan wajib untuk mempertahankan gelarnya melawan petinju Bulgaria, Kubrat Puleve. Keduanya bahkan sudah dijadwalkan bertarung di markas Tottenham Hotspur, London, pada 20 Juni 2020 tapi terpaksa ditunda karena pandemi virus Corona Covid-19.
Nasib yang tidak jauh berbeda juga dialami Fury. Petinju asal Inggris itu juga masih terikat kontrak menjalani rematch melawan Wilder. Duel ini dijadwalkan berlangsung di Los Angeles, Juli mendatang.
"Mengingat saat ini pertarungan Joshua berikutnya melawan Pulev dan Fury akan bertemu Wilder, apakah memungkinkan negosiasi dilakukan bila lawan-lawan mereka mundur? Bisa. Apakah kami bersedia menggelarnya? Betul. Tapi saat ini, fokusnya adalah pada kontrak yang telah kami tanda tangani dan pemenang bertarung pada musim semi tahun 2021," beber Hearn menambahkan.
Advertisement
Pulev Bersedia Menepi
Sementara itu, Pulev yang sebelumnya pernah dihukum karena mencium reporter wanita saat wawancara, tidak sabar ingin meladeni Joshua. Pulev mengaku sudah siap bertemu Joshua dan memenangkan pertarungan tersebut meski harus digelar di London, Inggris, sekalipun.
Meski demikian, seperti dilansir Metro.co.uk, petinju asal Bulgaria itu juga tidak menutup kemungkinan untuk menepi demi duel Joshua vs Fury. Apalagi bila ada tawaran uang yang menggiurkan untuk itu.
"Saya adalah penantang wajib dan itu sudah aturannya. Tidak penting siapa yang ingin berhadapan dengannya atau siapa yang ingin dihadapinya," kata Pulev.
"Saya tidak ingin menunggu. Saya ingin perebutan gelar melawan Anthony Joshua dan saya akan mengalahkannya dan memberi kekalahan KO kedua padanya," bebernya.
"Saat ada yang datang dan berkata dan menawarkan sesuatu, mungkin saja. Saya tidak tahu, tapi saya menginginkan pertarungan ini. Saya siap untuk ini dan saya percaya duel akan berlangsung tahun ini," jawab Pulev mengenai kemungkinan mendapat tawaran mundur melawan Joshua.