Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengakui masih banyak pemudik dari Jabodetabek yang pulang kampung di tengah pandemi Covid-19 ini. Padahal, wilayah Jabodetabek telah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB selama lebih dari sepekan lamanya.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, pun berharap agar petugas yang berada di wilayah PSBB dapat bertindak lebih tegas kepada para pemudik bandel itu.
"Sekarang pemudik masih pulang, masih nekat. Saya minta yang wilayah PSBB agar dikencengin. Tindakannya tegas kalau perlu sekarang sudah saatnya penegakan hukum dilakukan," kata Ganjar dalam rapat daring dengan Ketua Gugus Tugas Covid-19, Doni Monardo, Senin (4/5/2020).
Baca Juga
Advertisement
Ganjar bahkan berharap agar tindakan tegas berupa proses sesuai hukum yang berlaku itu segera diterapkan. Tidak perlu menunggu tanggal 7 Mei 2020, yang merupakan tanggal ditetapkannya sanksi bagi para pemudik.
"Sudah saatnya ada proses hukum. Sudah saatnya, kalau enggak nanti kita enggak akan disiplin," ujarnya.
Ganjar Pranowo juga mendapatkan laporan mengenai pemudik bandel yang ngumpet-ngumpet agar bisa sampai di kampung halamannya di Jateng. Ia mengaku prihatin dengan hal tersebut.
"Saya dikirimi beberapa gambarnya, ada yang mobilnya dimasukkan ke dalam truk, ditutupi barang. Ada juga, enggak tahu benar apa tidak, orang naik kontainer. Tolong lah, jangan seperti itu, itu bahaya," kata Ganjar dikutip dari Solopos.com, Selasa (28/4/2020).
Ia meminta pemudik yang masih nekat sembunyi-sembunyi datang ke Jateng seharusnya jujur dan mengajukan surat izin dari pemerintah.
"Saya ingatkan, bahaya sudahlah. Blak-blakan saja kalau mau mudik. Kalau memang harus pulang, uruslah surat minta izin dan sebagainya. Urus saja izinnya, saya kira pemerintah akan bijaksana," sambungnya.
Meskipun begitu, Ganjar tetap meminta kepada masyarakat atau pemudik untuk menahan diri tidak pulang ke Jateng maupun daerah asalnya. Hal ini bertujuan untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 di masyarakat.
"Kalau Anda bisa bertahan, tolong tetap bertahan. Nanti kami urus kok. Jangan khawatir, nanti kami urus. Setiap hari saya membalas WA, telepon, sms bahkan DM soal itu. Ada mekanisme yang dapat ditempuh untuk itu. Tolong patuhi peraturan pemerintah," tegasnya.