Liputan6.com, Jakarta - Bekerja sama dengan Institut Musik Jalanan (IMJ), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan menggelar kegiatan Ngamen dari Rumah. Dengan tema "Ngabuburit di Rumah Aja", acara ini memfasilitasi 200 musisi jalanan terdampak COVID-19 untuk tampil di panggung daring.
"Pandemi COVID-19 memberi dampak besar pada hampir semua pekerja di bidang kreatif. Salah satu subsektor kreatif yang terdampak adalah para pekerja seni yang kehilangan pekerjaan," kata Josua Simanjuntak selaku Plt. Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf lewat siaran pers yang diterima Liputan6.com, baru-baru ini.
Sementara, Dewa Budjana baru saja merilis lagu berjudul Satu Jalan yang merupakan hasil kolaborasi bersama 14 musisi kenamaan lain. Mereka adalah Trie Utami, Tompi, Fadly Padi, Once Mekel, Dira Sugandi, Lea Simanjuntak, Edo Kondologit, Sruti Respati, Ivan Nestorman, Ayu Laksmi, Uyau Morris, Alvin Witarsa (Strings), Gev Delano (Bass), dan Mesty Ariotedjo (Harpa).
Baca Juga
Advertisement
Di samping membawa pesan khusus, dalam kolaborasi tersebut, para musisi kenamaan juga mengajak publik berdonasi melalui wecare.id/satujalan. Hasil penggalangan dana itu, berdasarkan keterangan resmi yang diterima Liputan6.com, beberapa waktu lalu, nantinya akan dikonversi ke dalam bentuk sembako.
Targetnya adalah para ibu pengusaha kecil di sekitar Jawa Barat, Lampung, dan Jawa Tengah, kemudian keluarga pasien Wecare.id yang kehilangan pekerjaan akibat COVID-19, juga listrik untuk keluarga terdampak COVID-19 melalui lightup.id.
Hasil penggalangan dana inisiasi para musisi ini akan didistribusikan melalui Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB Foundation) pada para ibu pengusaha kecil yang jadi mitra YCAB Ventures dan keluarga pasien oleh Wecare.id.
Bantu Para Musisi Jalanan
Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif memberi apresiasi khusus dan kesempatan bagi 200 musisi jalanan yang disabilitas, berusia lanjut, memiliki keluarga muda, serta perantau yang paling terdampak imbas COVID-19 agar tetap eksis, produktif, dan mendapat penghasilan selama masa pandemi, khususnya di bulan Ramadan.
"Video kreatif hasil dari 200 musisi jalanan tersebut akan ditayangkan di akun sosial media Kemenparekraf, baik Instagram, Facebook dan YouTube. Beberapa musisi jalanan yang terkurasi akan tampil secara live online di Instagram pada 14--22 Mei dan 28--30 Mei 2020 pukul 15.30--17.30 WIB," ungkap Plt. Direktur Industri Kreatif Musik, Seni Pertunjukan dan Penerbitan Kemenparekraf, Mohammad Amin.
"Selain ngamen online, akan ada kuliah musik online bersama Public Figure di bidang musik, seperti kelas musik yang biasa dilakukan secara offline di Institut Musik Jalanan. Siapa saja dosennya, tunggu info selanjutnya," ujar Andi Malewa, Ketua Institut Musik Jalanan.
Josua menuturkan, kegiatan ini akan sangat menarik untuk mengisi waktu kala menjelang buka puasa.
"Bagi masyarakat, selain menikmati hiburan dari para musisi, juga dapat memberi apresiasi melalui QR Code dan kegiatan ini akan memberi ruang bagi musisi-musisi jalanan berbakat untuk mendapat apresiasi lebih luas," ucapnya.
Advertisement
Pesan Khusus
Satu Jalan sendiri hadir membawa pesan khusus, yakni virus tak memandang agama, ras, etnis dan negara. Kemudian, manusia dipaksa membuang sekat, meruntuhkan kesombongan. Manusia hanya bagian kecil dari sambung daya kehidupan dan saling tergantung satu sama lain dengan ciptaan Tuhan lainnya, termasuk dengan Bumi dan semesta.
"Setelah bencana selesai, perubahan besar dimulai secara global, hanya satu caranya, satu jalannya, yaitu kembali jadi manusia, saling menghargai, saling menghormati dan mempererat persaudaraan. Kembali hening dalam kesendirian, bersama Tuhan. Belajar kembali untuk mengenal: being a human being," begitu keterangan yang tertulis.
Klip video Satu Jalan dapat disaksikan melalui kanal youtube https://youtu.be/OCSualNDQfw.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement