91 Juta Akun Tokopedia Diretas, Menkominfo Pastikan Ekonomi Digital Tetap Berjalan

Kemkominfo bersama BSSN akan memastikan setiap usaha peretasan data akan ditindaklanjuti agar tidak mengganggu jalannya e-commerce di Indonesia.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 04 Mei 2020, 16:15 WIB
Belanja produk kecantikan di Tokopedia. Sumber foto: Document/Tokopedia.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate, menanggapi soal peretasan data terhadap 91 juta akun pengguna Tokopedia.

Dalam konferensi pers online, Johnny mengatakan, Kemkominfo bersama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) serta Tokopedia tengah membicarakan terkait masalah peretasan data tersebut.

Namun, dia menegaskan bahwa kegiatan ekonomi digital bakal tetap berjalan.

"Pemerintah akan memastikan agar ekonomi digital kita, khususnya e-commerce tetap berjalan dengan baik dan lancar dan tidak akan mau diganggu oleh peretas-peretasa data," kata Johnny, Senin (4/5/2020).

Pihaknya juga menyebut, Kemkominfo bersama BSSN akan memastikan setiap usaha peretasan data akan ditindaklanjuti agar tidak mengganggu jalannya e-commerce di Indonesia.

Ketiga pihak di atas juga memastikan akan serius dalam melakukan evaluasi, penyelidikan, dan identifikasi teknis, serta meng-update perkembangannya kepada masyarakat.


Menkominfo: Data Keuangan Pengguna Tokopedia Aman

Logo Tokopedia. (Liputan6.com/ Andina Librianty)

Johnny menuturkan, Tokopedia menyampaikan data-data keuangan dan akun pelanggan dalam kondisi aman.

"Tadi disampaikan (Tokopedia) security system belum bisa diterobos, walaupun sebagian data terkait dengan nama, nomor telepon, dan email sebagiannya bisa saja dimasuki oleh peretas," kata Johnny.

Ia juga menyebut, berdasarkan pemaparan Tokopedia, data keuangannya dan akun pelanggan tetap terjaga dengan aman. "Tokopedia saat ini masih melakukan evaluasi secara mendalam," tuturnya.

Menteri yang juga politisi Partai Nasdem ini mengimbau masyarakat dan pemilik akun Tokopedia agar selalu mengubah password dan menerapkan OTP. Tujuannya agar kerahasiaan data pelanggan bisa terus terjaga.

Johnny menyebut, Kemkominfo dan BSSN baru akan meng-update perkembangan setelah evaluasi dari Kemkominfo, BSSN, dan Tokopedia selesai dilakukan. Ia tak menyebut kapan batasan waktu evaluasi diberlakukan bagi Tokopedia.


Belum Beri Teguran

Laman utama aplikasi Tokopedia. (Sumber: Tokopedia)

Alih-alih memberikan teguran keras, Menkominfo mengatakan, peretasan data di dunia digital terhadap akun, aplikasi, dan platform seperti Tokopedia sudah pernah terjadi.

Tanpa menyebut nama perusahaan unicorn yang diretas, Johnny menuturkan, "Peretasan data di platform sebagaimana Tokopedia sebelumnya sudah terjadi, baik di dalam negeri terkait unicorn-unicorn lain maupun di luar negeri."

"Bahkan perusahaan global sebagaimana diketahui diretas, institusi pemerintah negara besar pun diretas," katanya.

Oleh karena itu, pihak Kemkominfo bersama BSSN akan berkerja sama dengan seluruh penyedia sistem elektronik (PSE) dan e-commerce agar bisa meningkatkan sistem keamanan, guna menjaga akun milik pelanggan.

(Tin/Ysl)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya