Liputan6.com, Jakarta - Ada lima besar komoditas pangan yang paling diminati masyarakat selama penyelenggaraan Lumbung Pangan Jawa Timur (Jatim). Lima komoditas itu antara lain gula, beras, minyak goreng, telur dan bawang putih.
Sedangkan, komoditas lainnya yang juga tetap diminati masyarakat yaitu mi instan, kecap, ayam beku, ikan beku dan buah beku.
Penyelenggaraan program Lumbung Pangan Jatim selama dua minggu sejak 21 April 2020 ini catatkan transaksi Rp 1,96 miliar.
"Hasil tersebut terbukti mampu mendapat minat besar dari masyarakat,” tutur Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, seperti dikutip dari Antara, Senin (4/5/2020).
Baca Juga
Advertisement
Total transaksi tersebut merupakan akumulasi dari tiga metode penjualan yang diterapkan panitia Lumbung Pangan Jatim, yakni melalui outlet di lokasi, pelayanan daring (online) gratis ongkos kirim, serta pre-order drive thru lewat aplikasi "Meeber”.
Khusus komoditas gula, nilai transaksi mencapai Rp 601 juta dengan rata-rata penjualan mencapai 4-8 ton per hari.
Lumbung Pangan Jatim, menurut Khofifah, menjadi bukti Pemprov Jatim berkomitmen untuk mengatasi dampak sosial ekonomi akibat COVID-19, serta pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Kemungkinan Diperpanjang
Program Lumbung Pangan Jatim digelar mulai 21 April hingga 21 Juli 2020 dan tidak menutup kemungkinan diperpanjang sekaligus dibuka di beberapa daerah.
Total pengunjung yang belanja langsung ke lokasi Lumbung Pangan Jatim di JX International Surabaya sejak pembukaan hingga Minggu, 3 Mei 2020 mencapai 15.304 orang atau rata-rata sekitar 1.777 orang per harinya.
Meski mendapat minat masyarakat, program tersebut sempat mendapat sorotan, salah satunya dari anggota DPR RI Sarmuji, yang menyarankan lumbung pangan digelar secara terus-menerus serta pelayanan daringnya dibuka 24 jam.
Advertisement