Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, di tengah pandemi virus Corona atau covid-19 ketahanan pangan jauh mempunyai peran penting. Untuk itu pemangkasan anggaran Kementerian Pertanian (Kementan) sangat berisiko.
Bahkan, Syahrul menyebut ketahanan pangan jauh lebih berperan ketimbang medis dalam menghadapi pandemi Corona covid-19 yang kian masif.
Advertisement
"Solusi covid tidak hanya medical tapi food security (ketahanan pangan) akan jauh lebih berperan," kata dia saat menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) secara daring bersama Komisi IV DPR RI, Senin (4/5/2020).
Menurutnya, permasalahan medis dapat diselesaikan dalam kurun waktu 2 sampai 3 bulan ke depan. Sedangkan permasalahan ketahanan pangan atau kebutuhan perut dapat memakan waktu 1 hingga 2 tahun ke depan.
Meski begitu, justru Kementerian Pertanian mengalami pemangkasan anggaran hingga Rp 7 triliun. Alhasil pihaknya harus memutar otak guna memastikan sejumlah program vital dapat terus berlangsung.
"Untuk menghadapi pandemi ini, lalu pemotongan bagi Kementan yang tadinya Rp 3,4 triliun menjadi Rp 7 triliun. Ini mengejutkan kita," jelas dia.
Surati Kementerian Keuangan
Menyikapi hal ini, pihaknya berupaya menyurati Kementerian Keuangan hingga dua kali untuk mempertimbangkan ulang pemangkasan anggaran di tubuh Kementerian Pertanian. "(Surat) mengatakan bukan komplain tapi pentingnya pertanian disaat pandemi ini," tambah dia.
Kendati demikian, Syahrul mengklaim jajarannya akan kooperatif terhadap keputusan pemerintah. Terlebih dalam rapat terbatas (ratas) Presiden Jokowi meminta dirinya memaksimalkan anggaran yang tersisa dengan seefektif mungkin.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
Advertisement