Liputan6.com, Surabaya - Direktur Utama RSUD dr Soetomo yang sekaligus juga menjabat sebagai Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Timur, Joni Wahyuhadi membantah kabar tentang ada pasien COVID-19 yang kabur.
Joni mengaku terkejut, pada Minggu malam, 3 Mei 2020 ada kabar perawat RSUD dr Soetomo atau pasien RSUD dr Soetomo melarikan diri bersama suami sirinya.
"Jadi beliau itu memang pasiennya dr Soetomo," ujar Joni di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (4/5/2020) malam.
Baca Juga
Advertisement
Joni mengatakan, manajemen RSUD dr Soetomo melakukan screening atau mendeteksi kepada seluruh pegawainya.
"Beliau itu pembantu perawat, bukan merawat pasien COVID-19. Setiap hari beliau itu selalu pulang pergi dari Surabaya ke Pasuruan, naik kendaraan umum," ucap Joni.
Joni mengatakan, dari screening itu kemudian dilakukan rapid test dan hasil pertama kali beliau positif dan mengetahui kalau PCR-nya juga positif.
"Selanjutnya beliau tidak masuk kerja dan karena tidak masuk maka kita cari. Kami cari di tempat singgahnya di Surabaya tidak ada, kemudian dicari ke Bangil Pasuruan, ke rumah saudara juga tidak ketemu," ujar Joni.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Melakukan Isolasi Mandiri
Joni melanjutkan, ternyata petugas Satpol PP dr Soetomo ada yang tahu keberadaan beliau di Pasuruan, dan sudah dimasukan ke rumah sakit swasta di Pasuruan.
"Kemudian kita tawari apakah dirawat di dr Soetomo, tapi beliau mengatakan dirinya tidak sakit tapi takut. Jadi beliau isolasi mandiri ternyata, namun saya terus terang tidak tanya apakah isolasi mandirinya bersama suami sirinya," ucap Joni.
Joni menuturkan, warga itu melakukan isolasi mandiri dan kalau sakit, dia bersedia dirawat di dr Soetomo.
"Setiap hari selalu kita pantau, jadi tidak benar kalau beliau melarikan diri, itu tidak benar. Beliau tidak masuk kerja, itu iya," ujar Joni.
Advertisement