Liputan6.com, Jakarta - Putra Uya Kuya dan Astrid mencoba melakukan prank terhadap orangtuanya. Nino, memasang tato di salah satu tangannya.
Sebelum bertemu Uya Kuya dan Astrid, Nino sempat berbohong. Ia mengaku berada di luar rumah, padahal adik Cinta ini ada di kamarnya.
Baca Juga
Advertisement
Setelah siap, Nino bertemu Uya Kuya dan sang ibunda. Betapa kagetnya Astrid melihat Nino datang dan tangannya terpasang tato.
Kaget
Ketika Uya Kuya dan Astrid melihat tato di tangan Nino, keduanya marah besar. "Astagfirullah Alazim, ini apaan tuh? teriak Uya.
Advertisement
Dipukul
Astrid yang melihat tangan Nino juga ikutan marah. Bahkan, tak segan-segan memukul Nino.
"Kamu tuh apa-apaan sih begitu? Kurang ajar tahu enggak sih kamu," teriak Astrid.
Syok
Melihat kemarahan Astrid, Uya Kuya menyuruh sang istri masuk kamar. Agar aksinya berhasil Nino pun memberitahu yang sebenarnya.
"Palsu? Maksudnya apaan sih? Astagfirullah, ini nge-prank. Kalau nge-prank ngomong sama gue kenapa sih, biar kerjasama sama gue. Syok gue tahu enggak," tutur Uya Kuya.
Advertisement
Menenangkan
Astrid kembali keluar kamar dan masih marah-marah. Namun ditenangkan Uya. "Ya udah enggak papa, udah terlanjur. Udah enggak papa, udah bebas. Anak laki," lanjut Uya.
Astrid tak terima dengan sikap Uya yang plin plan. "Di Islam itu tidak bisa salat kalau pakai tato. Dia kan tahu hukumnya kayak apa? Kamu kan bapaknya, bisa kasih tahu yang benar. Enggak bisa jadi imam kalau punya tato gitu," cerocos Astrid.
Diusir
Tak terima melihat putranya memiliki tato, Astrid pun menyuruh Nino untuk menghapusnya atau keluar dari rumah. "No, kamu kalau enggak bisa hapus keluar dari rumah," teriak Astrid sambil melempar baju milik Nino.
Advertisement
Hanya Prank
Tak tahan melihat sang ibu menangis, akhirnya Nino menjelaskan bahwa itu hanyalah prank saja. Tato yang ada di tangannya tidak permanen.
"No, sekarang ngomong," ujar Uya. "Itu bukan tato beneran," lanjut Uya.
"Kalau nge-prank gitu enggak lucu tahu enggak. Kesel mama," jawab Astrid.
"Nih aku buktiin sama mama pake minyak telon," ujar Nino santai.