Liputan6.com, Jakarta Quraish Shihab menjelaskan, agama terdiri dari bentuk-bentuk formal dan substansi. Bila substansi agama diabaikan, yang tersisa dari agama hanya bentuk.
Jika itu terjadi menurut Quraish Shihab, salat akan menjadi gerak-gerik tertentu. Puasa hanya sekedar menahan lapar, zikir hanya gerak di lidah dan pengulangan kalimat.
Advertisement
Sementera, khusyuk hanya kepura-puraan yang dilakukan dengan menunduk atau bahkan menangis.
"Ilmu hanya dijadikan hiasan lidah. Jihad hanya dijadikan kebanggaan. Kewajiban sosial terbengkalai dan kepentingan pribadi lebih menonjol," ungkap cendikiawan muslim ini.
Di saat yang tersisa dari agama hanya bentuk-bentuk, lanjut Quraish Shihab, anjuran tersebut dianggap mengacaukan dan bangkit melawan kezaliman dianggap pemecah belah.
Ketika itu ma'ruf menjadi mungkar dan mungkar menjadi ma'ruf. Sudah sedemikiankah keadaan keberagamaan kita? Hanya Allah yang tahu.