Liputan6.com, Jakarta - Persatuan Perawatan Indonesia (PPNI) menyebut hingga saat ini, ada 17 perawat meninggal dunia karena virus Corona atau Covid-19.
"Yang sudah kami laporkan 17 orang," kata Ketua Umum PPNI Harif Fadhilah, Selasa (5/5/2020).
Advertisement
Sebelumnya dalam sebuah gambar ucapan belasungkawa yang dirilis PPNI, terdapat 21 perawat yang namanya terpampang. Namun Harif mengakui baru 17 orang perawat yang terkonfirmasi meninggal karena virus Corona.
"Yang lain sedang (kami) konfirmasi dan tunggu kronologisnya," ungkapnya.
Harif mengaku pihaknya belum membentuk tim audit layaknya yang dilakukan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk mencari tahu kematian anggotanya yang diketahui merawat pasien Covid-19.
"Belum mas," kata dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Perawat Tangguh Nani Suhartini Meninggal saat Berstatus PDP Corona
Kabar duka kembali datang dari petugas medis pada pandemi Corona saat perawat di Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika, Nani Suhartini meninggal dunia, pukul 11.30 WIB, Senin (4/5/2020).
Nani meninggal setelah berstatus sebagai pasien dalam pemantauan (PDP).
Sebelum meninggal, Nani menjalani perawatan di rumah sakit sejak 22 April sampai 27 April 2020 di RS tempatnya bekerja.
Namun, kondisinya terus memburuk hingga dirujuk ke Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta pada 30 April 2020.
"Keluarga besar Persatuan Perawat Nasional Indonesia kota administrasi Jakarta Utara, kembali kehilangan salah satu putri terbaik bangsa, ibu Nani Suartini. Beliau tercatat sebagai anggota PPNI dan telah mengabdikan diri lebih dari 10 tahun di RS Sukmul Sisma Medika," ujar Ketua DPD PPNI Jakarta Utara, Maryanto, dalam video keterangannya, Jakarta, Senin.
Menurut dia, Nani merupakan perawat yang profesional dan memiliki rekam jejak yang bagus.
"Beliau adalah perawat yang tangguh gugur sebagai pahlawan bangsa," kata Maryanto.
Dia mengatakan, Nani meninggalkan 3 putri. Dua di antaranya masih berstatus sebagai pelajar.
"Kami tentunya sangat kehilangan karena beliau putri terbaik yang sudah kita kenal sejak lama," tutur Maryanto.
Advertisement