Didi Kempot Meninggal Dunia Jadi Trending Topic

Maestro musik campur sari Indonesia, Didi Kempot, meninggal dunia pada Selasa pagi (5/5/2020) di Solo, Jawa Tengah. Ia meninggal dunia pada usia 53 tahun.

oleh Andina Librianty diperbarui 05 Mei 2020, 09:43 WIB
Didi Kempot acara Shopee 12.12 (Bambang E Ros/Fimela.com)

Liputan6.com, Jakarta - Maestro musik campur sari Indonesia, Didi Kempot, meninggal dunia pada Selasa pagi (5/5/2020) di Solo, Jawa Tengah. Ia meninggal dunia pada usia 53 tahun.

Pantauan tim Tekno Liputan6.com, Selasa (5/5/2020), banyak orang menyampaikan ucapan duka cita mereka atas kepergian Didi Kempot.

Saat artikel ini ditulis, sebagian besar Indonesia trend di Twitter merupakan ungkapan duka cita warganet atas meninggalnya Didi Kempot. "Didi Kempot" berada di posisi puncak Indonesia trends (tending topic)

Posisi 10 besar trending lain terkait Didi Kempot adalah #SobatmbyarBerduka Rest In Peace, Lord Didi, RIP Legend, Pakdhe, Selamat Jalan, dan Sugeng Tindak.

Berikut beberapa ucapan duka cita atas kepergian Didi Kempot:

"Rest in love legend, Didi kempotRose," tulis pengguna dengan akun @pohonpinusss.

"RIP Lord Didi kempot, The Godfather of broken heart#sobatambyarberduka," tulis @danielraindy.

"Rest in Love, Legends. The God Father of Broken Heart, my lord Didi Kempot. May your melody be with us! #sobatambyarberduka," kicau pengguna dengan akun @purisinaa.

"Sugeng tindak pakde Didi Kempot #RestInPeace #ambyar," tulis @mutiarandini.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini


Didi Kempot

Penyanyi campur sari Didi Kempot ketika menggelar konser di Solo yang disaksikan oleh ibu Presiden Jokowi dan keluarga.(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Didi Kempot berpulang setelah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Kasih Ibu Solo. Didi Kempot meninggal di usia 53 tahun pada hari ini, pukul 7.45 WIB.

Dihubungi awak media, manajer Didi Kempot, Divan Fernandez membenarkan tentang kepergiannya. "Betul (Didi Kempot meninggal dunia pagi ini) di Rumah Sakit Kasih Ibu Solo," kata Divan Fernandez.


Sebelum Meninggal, Didi Kempot Ciptakan Lagu Ojo Mudik untuk Cegah Penyebaran Corona

Penampilan penyanyi Didi Kempot saat konser 'The Lord of Loro Ati' di kawasan SCBD, Jakarta, Jumat (6/12/2019). Didi Kempot membawakan sejumlah lagu hits seperti Suket Teki dan Banyu Langit. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sebelum meninggal dunia, Didi Kempot sempat merilis lagu tentang larangan mudik berjudul Ojo Mudik di tengah Pandemi Corona.

Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo (Rudy), terlibat dalam lagu Ojo Mudik yang diciptakan Didi Kempot ini. Rudy blak-blakan bicara bagaimana kolaborasi ini tercipta.

Lagu itu sudah dirilis di channel Youtube Didi Kempot Official pada 28 April 2020 dan cukup menyita perhatian.

Lagu yang berisi ajakan tidak mudik dan imbauan jaga jarak tersebut disukai sedikitnya 13 ribu netizen.

Video lagu Ojo Mudik tersebut juga menjadi video terpopuler nomor 25 di Youtube Indonesia.

Dalam lagu tersebut, Didi Kempot mengajak Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, Dandim 0735/Solo, Letkol Inf. Wiyata Sempana Aji, dan Kapolresta Solo, Kombes Pol Andy Rivai untuk berkolaborasi.

Rudy mengatakan pengambilan video klip Ojo Mudik Didi Kempot yang menampilkan Rudy dilakukan di Joglo Rumah Dinas Loji Gandrung, sekitar sepekan lalu. Pengambilan suara lagu Ojo Mudik juga dilakukan di rumah dinas tersebut.

"Iya, saya ikut nyanyi beberapa bagian. Enggak perlu menghafalkan [lirik lagu], wong saya sendiri itu juga suka musik. Saya diajak Mas Didi Kempot, diminta ikut membantu," kata Rudy.

Menurut dia, lirik lagu Ojo Mudik tersebut mudah diingat. "Liriknya gampang diingat dan akrab di telinga masyarakat. Mak bedunduk itu sering kita dengar dan sering diucapkan oleh Mas Mamiek Prakoso [pelawak Srimulat yang juga kakak Didi Kempot]," ungkap dia.2 dari 3 halaman


Ajak Masyarakat Tekan Penyebaran Corona

Khasiat jahe merah juga dimanfaatkan oleh salah satu penyanyi lawas Tanah Air, Didi Kempot

Rudy menambahkan lagu Ojo Mudik Didi Kempot ini berisi ajak kepada masyarakat agar bersama-sama menekan persebaran virus corona dengan bahasa yang sederhana.

Sekilas beginilah liriknya, “Mak bedunduk, mak pethungul. Virus corona Neng ngopo kowe njedhul. Ojo cedhak-cedhak. Awas ojo podho ngumpul.”

Selain tentang ajakan tidak mudik, di lagu Ojo Mudik Didi Kempot menyisipkan ajakan mencuci tangan dengan sabun, mengenakan masker, dan menjaga jarak. Tentunya dengan lirik yang sederhana dan mudah diingat.


Maestro Campur Sari yang Aktif Kampanyekan Bebas Narkoba

Penampilan penyanyi campursari Didi Kempot (tengah) bersama Nella Kharisma (kanan) dan Sintya Marisca dalam Shopee 12.12 Birthday Sale di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta, Kamis (12/12/2019). Didi Kempot membawakan lagu Pamer Bojo, Sewu Kutho, Bayu Langit, dan lain-lain. (Fimela.com/Bambang E. Ros)

Selain bermusik, semasa hidupnya, Didi Kempot peduli dengan pemberantasan narkoba di Tanah Air. Dia dipilih Badan Narkotika Nasional (BNN) sebagai Duta Anti Narkoba.

Pria yang sering disebut The God Father of Broken Heart ini menyatakan kesiapannya untuk mengkampanyekan hidup tanpa narkoba.

"Mungkin beliau melihat, sering kali saya manggung akhir-akhir ini di atas podium dan disaksikan banyak anak-anak muda. Tolong Pak Didi sampaikan jauhi narkoba, teman-teman sadarkanlah. Jangan dekati semacam itu, mungkin semacam itu pesan-pesan mereka terhadap saya. Dan insyaallah akan saya bawa ke lapangan di saat saya ada kegiatannya, semacam itu, cara kami seniman mungkin," ujar Didi Kempot saat menyambangi kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Jumat 14 Februari 2020.

Dia berharap kepada masyarakat, terutama seniman untuk menjauhi narkoba. Sebab hidup tanpa narkoba menjadi prestasi yang luar biasa. "Berseni tanpa narkoba itu lebih luar biasa," tegasnya.

Namun bagi para artis yang pernah terjerat narkoba, Didi Kempot yang juga public figure menyampaikan pesannya kepada sesama artis. Dia meminta agar kejadian ini tidak diulangi lagi.

"Itu cobaan, dan jangan diulangi lagi karena membawa dampak yang tidak baik terhadap keluarga juga," tegasnya.

Kemudian, langkah selanjutnya yang akan diambil Didi adalah untuk terus mengkampanyekan pencegahan dan penghindaran narkoba melalui kegiatan musiknya.

"Ya cara kami mungkin di atas podium semacam tadi, menyadarkan aja, karena saya modalnya cuma nyanyi. Menyampaikan dengan seperti tadi berkumpul, ribuan masa akan saya sampaikan jangan. Lebih baik berkarya yang betul betul disiplin engga ada semacam itu," tandas Didi Kempot.


Ganja Diubah Jadi Kopi

(Bayu Herdianto/KapanLagi)

Sementara itu, Kepala BNN Heru Winarko mengharapkan, Didi bisa menyampaikan ke masyarakat khususnya generasi muda untuk hidup prestasi tanpa narkoba.

"Beliau berkenan menjadi duta antinarkoba BNN. Dan kita tahu bahwa beliau adalah public figure, bukan hanya nasional mungkin juga internasional. Tadi kita ajak beliau ke lantai tiga, di sana ada tempat materi-materi tentang konten pencegahan narkoba. Kita harapkan yang bisa saya sampaikan itu, bisa menjadi masukan beliau untuk menyampaikan ke masyarakat khususnya generasi muda. Untuk supaya hidup prestasi tanpa narkoba," jelas Heru.

Dia mengungkapkan untuk terus meningkatkan kegiatan penghindaran narkoba, BNN telah bekerja sama bersama pemerintah daerah Aceh, tentang pemanfaatan ganja yang dapat diubah menjadi jagung dan kopi.

"Di kita tahu bahwa lebih kurang 60% pengguna narkoba di Indonesia adalah ganja. Nah Kita fokus kerja sama dengan Pemda di Aceh. Alhamdulillah sudah dua tahun ini berjalan. Ada metode tanaman ganja kita ubah jadi jagung dan kopi. Sudah berjalan dua tahun lebih," jelas Heru.

Urgensinya pencegahan narkoba ini lantaran diketahui bahwa ada dua juta butir Paracetamol, Caffeine, Carisoprodol (PCC) per hari yang telah diproduksi di Tasikmalaya. Termasuk sudah ada 76 jenis New Psychoactive Substances (NPS) yang telah beredar di Indonesia, sebagaimana yang disampaikan Heru berikut ini:

"Yang paling sering kaya kemarin, tramadol yang dipakai LL. Itu namanya itu yang sebenarnya NPS menjadi fokus kita selain ganja, sabu. NPS itu di Indonesia ada 76 jenis sekarang, termasuk ganja gorila dan lain lain itu yang menjadi fokus kita. Teman-teman mungkin tahu, dua bulan yang lalu pabrik di Tasikmalaya menghasilkan PCC dua koma juta butir per hari. Itu yang menjadi fokus kita, itu mungkin yang bisa mengurangi meniadakan narkoba baik yg dari luar maupun dari lama," jelas Heru.

(Din/Ysl)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya