Kebahagiaan Virtual, Siswa SMA di NTT Rayakan Kelulusan via Grup WhatsApp

Pengumuman hasil kelulusan Ujian Akhir Nasional (UAN) tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Tak ada aksi coret-coret atau kebutan di jalanan.

oleh Ola KedaDionisius Wilibardus diperbarui 06 Mei 2020, 10:00 WIB
Foto : Wakil Kepala Sekolah SMAN Harekakae, Marselus Nahak (Liputan6.com/Ola Keda)

Liputan6.com, Kupang - Pengumuman hasil kelulusan Ujian Akhir Nasional (UAN) tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Tak ada aksi coret-coret atau kebutan di jalanan.

Seperti di SMAN Harekakae di Desa Harekakae, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka, NTT. Siswa kelas 3 menerima hasil kelulusan melalui WhatsApp (WA) grup. Hal ini dilakukan demi mencegah penularan virus corona covid-19.

Wakil Kepala Sekolah SMAN Harekakae, Marselus Nahak, mengatakan, pengumuman hasil kelulusan siswa di lembaga ini, melalui rapat bersama dewan guru pada tanggal 2 Mei 2020.

Dalam rapat itu, dewan guru memutuskan pengumuman kelulusan melalui wali kelas masing-masing.

"Semua wali kelas sebarkan informasi kelulusan siswa lewat WA grup. Ini untuk menghindari tidak adanya perkumpulan massa," katanya kepada wartawan, Senin (4/5/2020).

Menurut dia, wali kelas akan menentukan waktu pengambilan surat keterangan kelulusan secara bergilir kepada setiap siswa.

"Semua siswa dan orangtua bisa komunikasi dengan wali kelas masing-masing di WA Grup. Ini sesuai dengan aturan protokoler kesehatan mencegah penyebaran virus corona. Soal foto copy dan tandatangan surat-surat diatur wali kelas," jelasnya.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Dua Siswi Hamil

Foto : Kendala jaringan internet membuat seorang guru honorer di NTT memberi bimbingan belajar dari rumah ke rumah secara bergilir (Liputan6.com/Ola Keda)

Ia mengatakan, total peserta UAN di sekolah itu, tercatat 388 orang sesuai data yang dikirim ke Kemendiknas melalui Diknas NTT. Namun, saat pelaksanaan ujian sekolah berstandar nasional (USBN), dua siswi tidak ikut karena diduga hamil.

"Data peserta 388 orang yang kita kirim. Saat USBN dua orang tidak masuk ke sekolah ikut ujian. Kita lakukan USBN sebelum adanya covid-19," imbuhnya.

Ia mengimbau kepada seluruh siswa melalui wali kelas agar tidak ada kegiatan coret-coret seragam ataupun kebutan di jalan merayakan kelulusan. Apabila ada oknum siswa yang melakukan diluar kawasan sekolah maka bukan menjadi tanggung jawab guru atau pihak sekolah.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya