Liputan6.com, Jakarta Maestro musik campur sari Indonesia, Didi Kempot meninggal dunia. Beliau wafat pada Selasa (5/5/2020) pagi di Solo, Jawa Tengah, pada pukul 07.45 pagi.
Baca Juga
Advertisement
Didi Kempot meninggal dunia pada usia 53 tahun setelah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Kasih Ibu Solo. Kabar kepergian penyanyi yang lekat dengan lagu patah hati campur sari itu membuat kaget warganet.
Didi Kempot memiliki tempat tersendiri di hati para 'Sobat Ambyar', julukan bagi para fansnya. Bagi para penggemar, salah satu warisan yang ditinggalkan Didi Kempot adalah normalisasi pria menangis di tempat umum.
Selanjutnya
Bila Anda pernah datang ke konser Didi Kempot, pemandangan pria dan wanita yang menangis sambil menyanyi mengikuti maestro campur sari tersebut bukanlah hal yang langka. Saking meresapi makna dari lagu-lagu Didi Kempot, penonton pria tak takut dibilang lemah dan cengeng karena menangis di konser beliau.
Tak hanya membuat populer genre campur sari yang biasanya dipandang sebelah mata, Didi Kempot juga menjadi simbol perlawanan toxic maskulinity. Almarhum mengajarkan adalah menangis dan bersedih adalah hal yang wajar dilakukan di tengah masyarakat di mana pria tak diizinkan menjadi rentan.
Berikut ini kenangan warganet akan Didi Kempot, The Godfather of Broken Heart. Didi Kempot membuat mereka tak malu menangis di tempat umum.
Advertisement
1. Tak ada salahnya bersedih dan menangis
2. Pria biasanya dilarang menangis, tapi tidak di konser Didi Kempot
Advertisement
3. Seperti ini kira-kira gambaran penyuka lagu Didi Kempot
4. Patah hati tak pernah lagi sama dengan kepergiannya
Advertisement