Liputan6.com, Mamuju - Sejumlah warga menyerbu salah satu lods pedagang telur di Pasar Regional Mamuju, Sulawesi Barat. Telur yang biasanya dijual Rp40 ribu per rak, kini dijual Rp100 ribu untuk empat rak, hal itu membuat beberapa warga berbondong-bondong mendatangi lods itu.
Sury Yanti pemilik lods mengatakan, sejak 3 hari terakhir ia menjual telur dengan harga murah. Hal itu ia lakukan karena pasokan telur terus tertumpuk di lodsnya dan khawatir akan rusak, apa lagi pemerintah menutup akses transportasi termasuk pelabuhan yang selama ini menjadi sarana utama untuk mengirim telur ke Kalimantan.
"Hari pertama habis seribu rak dalam waktu empat jam, hari kedua habis tiga ribu rak, hari ini datang lagi empat ribu rak," kata Sury kepada Liputan6.com, Selasa (5/5/2020).
Baca Juga
Advertisement
Namun, Sury mengkhawatirkan kerumunan pembeli yang terjadi dilodsnya, mengingat adanya imbauan pemerintah untuk tidak berkerumun. Untuk itu mulai hari ini ia memberlakukan pesan antar bagi yang ingin membeli telur dilodsnya.
"Kami kasihan juga sama pembeli yang berdesak-desakan, makanya kami berlakukan pesan antar agar lebih aman dan nyaman," ujar Sury.
Sementara itu, Kepala Bidang Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan Mamuju, Assyabrie Rusli mengatakan pada umumnya harga telur di pasaran berangsur turun. Hanya saja salah satu lods di Pasar Regional Mamuju mendapatkan pasokan telur dari mobil truk pengangkut telur yang tidak bisa menyeberang ke Kalimantan.
"Kami sudah pantau langsung dilapangan, memang benar ada satu lods yang menjual telur dengan harga murah, ini juga karena dampak Covid-19," kata Assyabrie.
Menurutnya, kurangnya aktivitas masyarakat seperti kegiatan rapat, seremonial, dan acara pernikahan juga berpengaruh terhadap harga telur dan bahan pokok lainnya. Namun, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, pihaknya akan terus melakukan pemantauan terkhusus bagi pedagang telur.
"Untuk hari ini harga telur memang turun, dari harga Rp1.400 menjadi Rp1.167 per butir. Kami akan monitoring selama seminggu kedepan untuk melihat perkembangan harganya," tutup Assyabrie.