Liputan6.com, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian tak menampik pandemi virus corona Covid-19 berdampak besar pada perekonomian di tanah air.
Dia menyebut, penerimaan pajak dari ekspor kelapa sawit dan sektor pariwisata yang selama ini menjadi andalan devisa menurun akibat pandemi corona Covid-19.
Advertisement
Tito menjelaskan, kondisi ini akan mempengaruhi anggaran daerah. Sebab, dengan sendirinya pula transfer anggaran dari pusat dan daerah turun.
Begitu juga dengan pendapatan asli daerah seiring berkurangnya aktivitas ekonomi di daerah yang terdampak.
Di sisi lain, kebutuhan belanja semakin tinggi karena pengeluaran kesehatan meningkat. Kebutuhan hidup masyarakat yang dibatasi untuk keluar rumah juga memerlukan jaring pengaman sosial yang harus disiapkan oleh pemerintah.
“Situasinya memang dilematis. Tapi kita harus menemukan solusi bagaimana Covid-19 dapat diatasi sekaligus perekonomian tidak semakin bertambah parah," kata Tito dalam keterangan tertulis, Selasa (5/5/2020).
Tito menyampaikan, situasi pandemi seperti sekarang ini, antara kesehatan dan ekonomi tidak bisa saling meniadakan. Dalam pandangan Tito, kedua-duanya penting untuk ditangani secara bersama-sama.
"Antara penanganan Covid-19 atau terus menggerakkan roda perekonomian, mana yang lebih diutamakan? Ini tidak bisa dilihat dari perspektif zero sum game. Karena dua-duanya penting,” ujar dia.
Tito melanjutkan, keduanya harus diatur dengan strategi keseimbangan. Menurut dia, kesehatan masyarakat penting tapi ekonomi juga tak kalah penting.
Karenanya, mantan Kapolri itu menantang para kepala daerah mengeluarkan strategi yang tepat untuk menangani pandemi corona sekaligus menjaga agar perekonomian di daerah tetap berjalan.
“Coba mengeluarkan jurus silat bagaimana menangani Kesehatan sebaik mungkin tapi sekaligus tidak membiarkan ekonomi tidak mandeg, tetap bergerak meskipun melambat,” ujar Tito.