Update Corona Selasa 5 Mei: Pasien Covid-19 Sembuh Bertambah 243 Orang

Yurianto mengingatkan kepada semua masyarakat untuk menjaga jarak, lebih dari 2 meter, cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, dan tetap produktif selama di rumah.

oleh Rinaldo diperbarui 05 Mei 2020, 16:09 WIB
Juru Bicara Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto memberikan orang-orang yang terinfeksi Virus Corona penyebab COVID-19 saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Senin (4/5/2020). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Liputan6.com, Jakarta - Juru bicara pemerintah untuk penanganan Corona Covid-19 Achmad Yurianto menuturkan, jumlah pasien positif Covid-19 pada Selasa (5/5/2020) yang sembuh bertambah 243 orang. Dengan demikian, totalnya mencapai 2.197 orang.

"Hari ini jumlah yang sembuh sebanyak 243 orang, sehingga total sebanyak 2.197 orang," ujar Yurianto melalui konferensi pers di Gedung BNPB Jakarta Timur, Selasa (5/5/2020).

Sementara untuk penambahan kasus positif, hari ini ada 484 orang sehingga total menjadi 12.071 orang.

Dia juga mengatakan, dari total kasus tersebut, jumlah pasien meninggal akibat Covid-19 juga bertambah 8 orang sehingga total 872 orang.

Semua data pasien Corona Covid-19 tersebut dikumpulkan dari pukul 12.00 WIB, Senin 4 Mei hingga pukul 12.00 WIB, Selasa (5/5/2020).

Yurianto mengingatkan kepada semua masyarakat untuk menjaga jarak, lebih dari 2 meter, cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, dan tetap produktif selama di rumah.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Metode Deteksi Virus Corona

Sebelumnya, Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, saat ini ada tiga jenis tes untuk mendeteksi virus Corona atau Covid-19 di Indonesia.

Pertama adalah tes menggunakan Real Time - Polymerase Cgain Reaction (RT-PCR). Tes ini memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang cukup tinggi bahkan hampir 95 persen.

"RT PCR inilah yang dipakai di seluruh dunia untuk memastikan apabila sampel berupa swabnya diambil dari hidung atau tenggorokan, itu bisa dites dan menunjukkan positif atau negatif terhadap virus SarsCov 2 ini," kata Wiku di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Selasa (5/5/2020).

Tes kedua yakni Tes Cepat Molekuler (TCM). Tes ini menggunakan sebuah relatif yang begitu cepat yang dilakukan secara molekuler dan memunyai sensitifitas sekitar 95 persen.

"TCM, tes cepat molekuler, menggunakan sebuah yang relatif cepat, dilakukan secara molekuler, dan ini memiliki sensitivitas dan spesifisitas cukup tinggi sekitar 95 persen," kata Wiku.

Kendati hampir sama dengan RT-PCR untuk mendeteksi Corona, TCM dinilai lebih cepat. Pasalnya, tes RT-PCR harus memerlukan reagen dan sampel.

"Kalau yang RT PCR tadi sering disebut sebagai open system jadi sistemnya terbuka, memerlukan reagen dan sampel, dan bisa di lakukan tes dengan relatif cepat beberapa jam sudah bisa ketemu hasilnya," kata Wiku.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya