Liputan6.com, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku telah berkoordinasi dengan Kapolres dan Dandim se-Jabar serta perwakilan Kodam Jaya, Kodam III/Siliwangi, Polda Jabar, dan Polda Metro Jaya untuk memperketat penjagaan di perbatasan kabupaten/kota di Jabar.
Baca Juga
Advertisement
Emil, panggilan akrabnya mengatakan, diperketatnya pintu masuk tersebut bertujuan untuk mengurangi pergerakan manusia pada saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Provinsi Jabar berlaku.
"Besok (6/5/2020) akan dimulai PSBB skala provinsi, tadi saya koordinasi dengan Kapolda Jabar, Kapolda Metro, Pangdam III Siliwangi dan Pangdam Jaya, salah satu tugas utamanya adalah menjaga pergerakan di perbatasan," kata Emil di Mapolda Jabar Selasa (5/5/2020).
Emil berharap, selama PSBB berlaku tidak ada pemudik dari Bandung Raya maupun Jabodetabek yang masuk ke daerah lain.
"Jangan sampai ada orang bocor dari Bandung ke Garut karena mau mudik, karena pemudik ini tidak hanya dari zona Jabodetabek ke desa-desa, zona Bandung juga sumber dari pemudik," ujarnya.
Selain itu, Emil mengatakan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar menargetkan 40 ribu tes swab selama PSBB tingkat provinsi. Dengan ketegasan petugas di daerah perbatasan, tes masif, dan kedisiplinan masyarakat, dia yakin penyebaran Covid-19 di Jabar dapat ditekan.
"Mudah-mudahan dengan ketegasan TNI-Polri dan kedisiplinan masyarakat serta larangan mudik yang tegas ditambah pengetesan massal sebanyak 40 ribu selama PSBB ini harusnya menjelang Lebaran bisa lebih clear," tutur mantan wali kota Bandung itu.
Jika hal itu terwujud, Emil menyatakan akan ada kelurahan atau desa yang direlaksasi. Dia menambahkan, presiden Joko Widodo mengizinkan relaksasi itu diwujudkan.
"Mungkin boleh nanti setelah 14 hari itu, ada kegiatan ibadah asal berjarak selama ada bukti ilmiah dalam 14 hari ini (PSBB) berhasil," ucapnya.