Liputan6.com, Jakarta Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan saat ini total nilai transaksi yang telah dibukukan terkait program Karya Nusantara mencapai Rp127 juta, dengan perincian jumlah pesanan, yakni masker 10.276 pcs, Hazmat Caverall 962 pcs, dan cover shoes 25 pcs, yang melibatkan kurang lebih 100 UMKM yang sudah terkurasi.
“UMKM tetap mampu meningkatkan pemasukannya disaat seperti ini dengan memberikan dampak multiplyer, salah satunya yakni dengan memanfaatkan peluang dan berkontribusi dalam menghadapi Covid-19 antara lain UMKM yang memproduksi masker dan Alat Pelindung Diri (APD),” kata Teten dalam Webinar Series: Platform Digital X UMKM Atasi Kelangkaan APD, Selasa (5/5/2020).
Advertisement
Ia menegaskan bahwa pihaknya yang telah melakukan kerjasama dengan PT Daruma Adira Pratama terkait quality control, dan akses pemasaran baik offline maupun online produk APD yang diproduksi oleh KUKM, melalui program Karya Nusantara dan menjalin masker non medis sebagai offtaker Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Karena dirinya melihat permintaan alat kesehatan seperti APD merupakan peluang bisnis bagi UMKM dan koperasi.
“Yang kita tahu semua terdampak banyak UMKM dan koperasi melalui kesulitan pembiayaan dan pengahasilan menurun. Sekarang kita ajak pelaku UMKM ini untuk banting setir dengan memberikan pelatihan-pelatihan secara online untuk memproduksi APD” ujarnya.
Terutama ia kira yang paling banyak UMKM yang memproduksi masker non medis. Ia menyebut sekarang sudah ada 100 UMKM yang dikurasi, dan saat ini masih menunggu 300 UMKM untuk dikurasi untuk memproduksi APD yang ikut menyebar di seluruh daerah.
Bahan Baku
Selain itu, pihaknya juga mencoba menghubungkan UMKM ini bagaimana mereka mendapatkan bahan baku, dan bagaimana mempertemukan dengan pembeli. Oleh karena itu pihaknya bekerja sama dengan PT Daruma untuk melakukan kurasi dan mengontrol untuk menghubungkan dengan market.
“Saat ini saya kira sudah cukup bagus terhadap permintaan APD dari yang sudah kurasi. Sebenarnya masih banyak permintaan tapi kapasitas kita masih terbatas, saya kira ini peluang besar dan UMKM lebih fokus prioritas masker non medis, saya kira penggunaannya masker sangat diperlukan dan disarankan digunakan bagi mereka yang sehat untuk mengurangi penularan,” pungkasnya.
Advertisement