Liputan6.com, Padang - Sumatera Barat sudah menerapkan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) 14 hari terakhir, kini pemerintah provinsi setempat memperpanjang masa PSBB hingga 29 Mei 2020.
"Iya diperpanjang, PSBB yang pertama habisnya hari ini," kata Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno kepada Liputan6.com, Selasa (5/5/2020).
Penerapan PSBB tahap pertama di Sumatera Barat yang dimulai sejak 22 April lalu belum berjalan optimal, sehingga pihaknya bersama kabupaten dan kota sekapat PSBB diperpanjang.
Selama PSBB, hanya toko sembako dan apotek yang diizinkan beroperasi. Kemudian arus masuk di 9 perbatasan dan 1 bandara juga diperketat.
"Kami sudah berkoordinasi dengan TNI dan Polri untuk penerapan PSBB di Sumbar," jelasnya.
Menurutnya PSBB ke-2 ini diharapkan dapat memutus rantai penyebaran virus corona. Hingga saat ini ada lima daerah di Ranah Minang yang masih bertahan dari penyebaran virus corona Covid-19.
Kelima daerah itu yakni Kabupaten Solok Selatan, Limapuluh Kota, Sijunjung, Kota Solok dan Sawahlunto.
Baca Juga
Advertisement
Untuk mengantisipasi dampak ekonomi selama PSBB, pihaknya sudah menyediakan bantuan sosial bagi masyarakat. Total yang dibantu pemerintah sebanyak 1.032.188 KK dari 1.619.020 di Sumbar.
Rinciannya adalah bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) 178.970 KK, Program Sembako Pusat 245.870 KK, Prakerja 74.720 KK, Kemensos 250.000 KK, Kementerian Desa 162.920 KK.
Sisanya yang terdampak yang belum menerima bantuan 422.888 KK akan dibantu oleh pemerintah kabupaten dan kota serta, Baznas, dan para donatur dan CSR BUMN/BUMD.
"Kami minta kepada masyarakat agar tetap diam di rumah, agar rantai virus corona dapat diputus," Gubernur menambahkan.
PSBB Tahap I Sudah Efektif?
Sementara Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Defriman Djafri yang menganalisis perkembangan virus corona Covid-19 di Sumbar menyebut, terdapat penambahan 84 kasus positif setelah PSBB tahap pertama diterapkan.
"Sebelum PSBB itu jumlah pasien positif sebanyak 51 orang dan setelah PSBB menjadi 135, ini data per 3 Mei 2020," ujarnya.
Defriman Djafri tidak bisa memberikan pendapat mengenai apakah PSBB tahap pertama sudah efektif atau belum, karena menurutnya penambahan pasien positif tersebut merupakan penyebaran lokal.
Di Pasar Raya Padang misalnya, awalnya hanya satu orang yang terjangkit, tetapi sekarang menjadi belasan. Menurutnya, ada beberapa hal yang tidak terprediksi.
"Kita tak bisa main-main dengan virus ini, kuncinya adalah jaga jarak," jelasnya.
Di Sumbar, hingga Selasa, 5 Mei 2020 jumlah pasien positif corona di Sumbar mencapai 221 orang, 16 di antaranya meninggal dunia, 38 sembuh dan sisanya masih diisolasi.
Kemudian Pasien Dalam Pengawasan (PDP) saat ini totalnya 477 orang, 421 di antaranya negatif dan sisanya masih menunggu hasil pemeriksaan.
Selanjutnya Orang Dalam Pemantauan, total hingga kini sebanyak 8.545 orang, 8.228 di antaranya sudah selesai masa pantau. dan sisanya masih dikarantina 14 hari.
Advertisement