Aksi Heroik Muthia Nabila Melawan Penjambret Sebelum Tewas Terbentur Aspal

Korban langsung memacu kendaraannya dan mengejar dua penjambret di depannya.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 05 Mei 2020, 19:19 WIB
Ilustrasi jambret HP (Sumber: corporate travel safety)

Liputan6.com, Jakarta Muthia Nabila (23), tewas usai berduel dengan dua pelaku jambret di Jalan Roa Malaka, Tambora, Jakarta Barat pada Senin 4 Mei 2020.

Muthia saat itu sedang berkendara seorang diri. Tiba-tiba dipepet dua pelaku jambret yang datang dari arah belakang.

Kedua pelaku berboncengan sepeda motor. Salah satu pelaku berhasil mengasak telepon seluler (ponsel) milik Muthia  yang tersimpan di dashboard sepeda motor.

Muthia terus memacu kendaraan mengimbangi sepeda motor yang dikemudikan pelaku. Hingga akhirnya Muthia berhasil menabrakkan sepeda motornya ke sepeda motor pelaku.

"Ketika sadar barang diambil atau handphone diambil dari dashboard motor, korban berusaha kejar dan ketika ketemu si pelaku ditabrak korban," kata Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Audie Latuheru, Selasa (5/5/2020).

Audie mengatakan, korban dan pelaku sama-sama terjatuh. Namun saat terjatuh, helm yang Muthia Nabila terlepas. Kepala Muthia membentur aspal.

“Korban mengalami pendarahan. Ketika ditolong di rumah sakit tidak terselamatkan," ujar Audie.

Audie menerangkan, jajaran kepolisian berhasil meringkus satu dari dua pelaku jambret. Dia adalah Taufan (23).

"Akhirnya berhasil menangkap salah satu pelakunya. Yang tertangkap itu namanya T," kata dia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Kerap Beraksi di Tambora

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Teuku Arsya menjelaskan, pihaknya mengambil tindakan tegas lantaran T melawan saat hendak ditangkap

"Saat ditangkap yang bersangkutan melawan akhirnya kita tindak terukur di kaki," ujar dia.

Arsya mengatakan, komplotan ini sering beraksi di wilayah Tambora, Jakarta Barat hingga wilayah Jakara Utara. Arya menyebut, ciri khasnya pelaku memakai jaket online dan celana pendek.

"Ini masih kami kembangkan lagi Tempat Kejadian Pekara (TKP) lain yang dilakukan kelompok ini," ujar dia.

Kepada polisi, pelaku mengaku mengkonsumsi tramadol setiap kali mejambret.

"Katanya gunakan itu menenangkan diri sehingga berani melakukan aksi di luar batas kewajaran," ujar dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya