Liputan6.com, Beijing - Jutaan orang di dunia kini kesulitan ke luar kota karena adanya lockdown. Industri pariwisata, perhotelan, dan penerbangan di berbagai negara pun tak berkutik akibat pandemi Corona (COVID-19).
Nasib berbeda dirasakan masyarakat China. Kini, jutaan warga China sedang menikmati libur panjang di awal bulan Mei untuk berwisata.
Baca Juga
Advertisement
Media China melaporkan ada 104 juta perjalanan domestik di China dalam lima hari terakhir. Lonjakan ini berkat dilonggarkannya kebijakan terkait Virus Corona.
Dilaporkan Xinhua, Selasa (5/5/2020), sebanyak 124 lokasi wisata Beijing kedatangan 1,89 juta pengunjung pada tiga hari pertama liburan. Di Shanghai, lebih dari 1 juta turis mengunjungi berbagai tempat wisata.
Kota Terlarang juga kembali buka, namun jumlah turis dibatasi 5.000 per hari meski Virus Corona sudah reda. Untuk liburan alam, ladang bunga di Provinsi Sichuan juga mulai dikunjungi turis.
Menurut data CGTN, ada 23,3 juta trip liburan tiap harinya, dengan rincian 580 ribu penumpang pesawat, 5 juta penumpang kereta, 17,8 juta lewat angkutan darat, dan 450 libu perjalanan jalur air.
Selama empat hari pertama dari musim liburan ini, uang yang dihasilkan mencapai 43,2 miliar yuan (Rp 92,3 triliun). Pendapatan itu masih turun dibanding periode sama tahun lalu yang mencapai 117 miliar yuan (Rp 249 triliun).
Kementerian Budaya dan Pariwisata China mencatat pada 1 hingga 4 Mei tercatat ada total 104 juta turis.
Peningkatan turis ini dipandang sebagai mulai bangkitnya industri pariwisata di China usai pandemi Virus Corona yang diklaim sudah mereda di negara tersebut.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Pencegahan
Pemerintah China turut meminta warga agar tetap waspada saat liburan. Pengecekan suhu badan turis menjadi rutin di Beijing.
Lokasi wisata Wuhan juga mulai ramai. Penjaga keamanan meminta masyarakat agar menjaga jarak 1,5 meter dan menunjukan kode kesehatan mereka.
Libur panjang May Day dijadikan peluang bagi China untuk kembali menggairahkan sektor pariwisata mereka. Sektor pariwisata China berusaha berkembang demi meredam kerugian akibat Virus Corona.
Meski turis mulai keluar rumah, Akademi Pariwisata China mengestimasi kunjungan domestik akan berkurang 932 juta pada tahun ini. Pendapatan dari sektor pariwisata juga diprediksi turun hingga 1,1 triliun yuan (Rp 2.520 triliun) dibandingkan tahun lalu.
(1 yuan = Rp 2.135)
Advertisement