Liputan6.com, Jambi - Sembari menyodorkan alat penjepit kue dan nampan kecil, salah seorang penjual takjil mempersilakan pelanggannya untuk memilih aneka jajanan yang dijualnya. Seraya tak ingin melewatkan pembeli, pedagang itu menawarkan penganan kue muso.
"Ayo ayo dibeli! Ini kue muso dijamin suka, harga satuannya Rp1.000," kata Indry, seorang penjual takjil di kawasan Kota Baru, Kota Jambi, yang menawarkan jualnya, Selasa sore (5/5/2020).
Baca Juga
Advertisement
Kue muso selalu dicari untuk dijadikan menu takjil berbuka puasa. Penganan manis ini setiap Ramadan banyak dijual pedagang musiman di Kota Jambi. Biasanya jajanan ini dijejer dengan sederet jajanan lainnya yang dijual di pinggir-pinggir jalan protokol.
Kue muso ini sangat mudah ditemukan karena memiliki bentuk yang unik berwana hijau muda yang dibalut cokelat. Teksturnya yang lembut dan manis, jajanan ini selalu muncul dan dijual setiap tahun saat Ramadan.
Belum diketahui secara jelas nama kue ini berasal. Sekilas nama kue ini memang seperti nama seorang tokoh partai terlarang di Indonesia. Namun, tulisan ini tidak akan membahas itu, melainkan akan membahas lezatnya kue muso sebagai teman waktu berbuka.
"Enggak tau juga dari mana nama asalnya muso ini, tahu-tahu sudah ada kue dan namanya memang muso dari dulu," kata dia saat ditanyakan asal muasal kue muso itu.
Sementara itu, dari segi bentuknya sekilas kue muso tersebut mirip dengan kue lumpang dari Palembang. Hanya saja, kue muso disekelilingnya dibalut tepung coklat sehingga tekstur dan rasanya berbeda pula menawarkan kelezatannya.
Rasa gurih yang bersumber dari bahan adonan tepung ketan dan terigu, dipadu dengan baluran manis dari coklat yang membalutnya, kue muso selalu dicari masyarakat Kota Jambi untuk dijadikan takjil berbuka puasa.
Adapun resep untuk membuat kue muso itu kata dia, sangat variatif. Mulai dari tepung ketan, tepung terigu, coklat bubuk, santan, air pandan, vanili, dan gula pasir.
"Kue muso ini banyak yang suka, kulit coklatnya itu kenyal serta khas tekstur tepung ketan menjadikan kue ini manisnya tidak terlalu legit," ujar Indry.