Cegah Penyebaran Covid-19 di Ternate, Keramaian Hanya 'Diharamkan' pada Malam Hari

Pembatasan jam malam ini berbanding terbalik dengan siang hari. Semua aktivitas warga kembali seperti biasa.

oleh Hairil Hiar diperbarui 07 Mei 2020, 13:00 WIB
Pembatasan jam malam ini berbanding terbalik dengan siang hari. Semua aktivitas warga kembali seperti biasa.

Liputan6.com, Ternate - Menangkal persebaran corona Covid-19 di Ternate, Maluku Utara seperti mengusir pocong. Upaya pencegahan virus hanya berlaku malam hari. Seluruh warga dilarang keluar di atas jam 10 dan akses masuk jalan lingkungan ditutup.

Sahrul Jabidi, warga di Kecamatan Ternate Utara, kala melihat proses pencegahan yang dilakukan warga Pulau Ternate di sebagian besar kelurahan kota kecil itu pun gamang.

Karena upaya pencegahan wabah itu justru berbanding terbalik dengan siang hari. Akses jalan masuk kembali dibuka dan warga kembali beraktivitas seperti biasa.

Sahrul mengatakan penanganan virus Covid dengan pola ini persis mengusir hantu pocong.

"Akses jalan masuk saat malam hari ditutup rapat untuk mencegah virus namun siangnya aktivitas kembali normal," kata Sahrul, kepada Liputan6.com, Rabu pagi, 6 April 2020.

"Padahal wabah virus Corona Covid-19 ini tidak mengenal waktu, malam atau siang kan sama saja. Kalau ada yang sudah terinfeksi dan tidak segera diisolasi pasti berpotensi menulari ke yang lain. Sehingga penutupan akses jalan itu bagi saya tidak efektif, malah bikin bingung, karena pencegahan virusnya di mana," lanjut Sahrul, yang tinggal di wilayah Kelurahan Akehuda.

Bagi Sahrul, yang efektif dilakukan warga masyarakat tersebut dengan tetap menjaga jarak, berdiam di rumah kalau tidak ada kepentingan mendesak, dan selalu mengenakan makser di manapun berada saat mengalami sakit dengan gejala mirip virus Corona Covid.

"Selain itu, perlunya kerja sama pemerintah dari tingkat provinsi hingga kelurahan dan RT. Kerja sama ini ikut melaporkan warga yang masih berkerumunan di beberapa titik jalan, pangkalan tempat duduk, dan memantau setiap warga yang beraktivitas di luar karena desakan ekonomi, demi untuk memastikan kondisi kesehatan mereka masing-masing," ujar Sahrul. 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Inti Pencegahan Virus

Salah satu jalan lingkungan yang ditutup malam hari. (Liputan6.com/Hairil Hiar)

Sahrul menilai, pembatasan jam malam dengan menutup akses jalan masuk dan keluar dari setiap jalan lingkungan itu justru menimbulkan kerumunan kecil. Karena beberapa anak muda sering kedapatan berkumpul.

Dokter Muhammad Sagaf, juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Kota Ternate menyatakan, proses penutupan jalan lingkungan di kelurahan kota itu berangkat dari kesadaran warga yang ingin mencegah persebaran wabah virus Corona Covid-19.

"Namun ada benarnya juga, penutupan jalan tidak ada hubungan (dengan pencegahan virus). Namun karena untuk menghindari kerumunan warga yang berlalu lalang di jam malam makanya itu menjadi inisiatif masyarakat untuk melakukan pembatasan secara mandiri untuk akses keluar dan masuk. Kalau pun ada yang masuk itu pun berasal dari warga setempat," jelas Sagaf.

Sagaf menambahkan, langkah yang paling efektif mencegah penularan wabah virus itu adalah kembali ke diri masing-masing warga sendiri. Terutama dengan tetap mematuhi protokol pencegahan Covid-19 sebagaimana dianjurkan pemerintah.

"Intinya yang dilakukan ini adalah untuk menimalisir adanya potensi dan ancaman penularan virus Corona di lingkungan warga masing-masing," tutup Sagaf.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya