3 Pernyataan Terkini Jokowi soal Corona: Kurva Harus Turun hingga Pemerintah Siap Diawasi

Jokowi mengingatkan kepada para pembantunya di jajaran pemerintahan untuk dapat bergerak cepat dalam memutuskan kebijakan di tengah pandemi Corona Covid-19.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 06 Mei 2020, 18:30 WIB
Presiden Joko Widodo melakukan video teleconference dengan Kabinet Indonesia Maju di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (16/3/2020). Presiden Jokowi menginstruksikan percepatan agenda kerja semua kementerian. (Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi terus berupaya menangani penyebaran wabah virus Corona Covid-19 di Indonesia.

Yang terbaru, Jokowi menegaskan, kurva kasus virus Corona Covid-19 harus sudah menurun pada Mei 2020.

Dengan begitu, kata dia, maka pandemi Corona dapat masuk fase ringan pada Juli 2020 mendatang.

"Target kita di bulan Mei ini harus betul-betul tercapai, sesuai dengan target yang kita berikan yaitu kurvanya sudah harus turun. Dan masuk posisi sedang di Juni, di Juli harus masuk posisi ringan. Dengan cara apapun," kata Jokowi saat memimpim sidang kabinet paripurna melalui video conference, Rabu (6/5/2020).

Selain itu, Jokowi mengingatkan kepada para pembantunya di jajaran pemerintahan untuk dapat bergerak cepat dalam memutuskan kebijakan.

Oleh karena itu, pemerintah harus siap untuk diawasi oleh semua pihak, termasuk masyarakat.

Berikut 3 pernyataan terkini Presiden Jokowi terkait penanganan virus Corona Covid-19 dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kurva Kasus Harus Turun

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memimpin rapat terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (30/10/2019). Rapat terbatas perdana dengan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju itu mengangkat topik Penyampaian Program dan Kegiatan di Bidang Perekonomian. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan, kurva kasus virus Corona atau Covid-19 harus sudah menurun pada Mei 2020. Dengan begitu, maka pandemi Corona dapat masuk fase ringan pada Juli 2020.

"Target kita di bulan Mei ini harus betul-betul tercapai, sesuai dengan target yang kita berikan yaitu kurvanya sudah harus turun. Dan masuk posisi sedang di Juni, di Juli harus masuk posisi ringan. Dengan cara apapun," kata Jokowi saat memimpim sidang kabinet paripurna melalui video conference, Rabu (6/5/2020).

Menurut dia, tugas itu tak bisa apabila hanya dilakukan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Untuk itu, Jokowi meminta agar seluruh elemen masyarakat mulai dari, jajaran pemerintahan, relawan, hingga partai politik ikut membantu agar Juli 2020 tidak ada lagi kasus Corona di Indonesia.

"Saya yakin jika kita bersatu, jika kita disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan, semua rencana yang sudah kita siapkan yang lalu bisa mengatasi Covid secepat-cepatnya," ucap Jokowi.

 


Fokus Kendalikan Corona

Presiden Jokowi saat menghadiri KTT Luar Biasa G20 secara virtual di Istana Bogor, Jawa Barat. (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jokowi juga menegaskan kepada jajarannya untuk tetap fokus atasi penanganan pandemi Covid-19.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga meminta agar seluruhnya mengerahkan tenaga untuk bisa membebaskan dan mengendalikan dampak virus Corona.

"Semua menteri, kepala lembaga, Panglima TNI, Kapolri, saya minta mengerahkan semua tenaga dan mengerahkan semua energi untuk kendalikan Covid dan tangani dampak yang menyertainya," ucap Jokowi.

Dia pun meminta target pada bulan ini seluruhnya bisa tercapai. Yaitu kurva penambahan kasus positif pasien Covid-19 berkurang pada bulan ini.

"Target kita di bulan Mei ini harus betul-betul tercapai, sesuai dengan target yang kita berikan yaitu kurvanya sudah harus turun. Dan masuk posisi sedang di Juni, di Juli harus masuk posisi ringan. Dengan cara apa pun," ungkap Jokowi.

Tidak hanya Gugus Tugas saja kata Jokowi yang harus bekerja. Melainkan turut melibatkan seluruh elemen, baik itu pemerintah hingga swasta.

"Ini harus diorkestrasi dengan baik. Saya yakin jika kita bersatu, jika kita disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan, semua rencana yang sudah kita siapkan yang lalu bisa mengatasi Covid secepat-cepatnya," tegas Jokowi.

 


Pemerintah Harus Siap Diawasi

Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat membuka rapat kerja Kementerian Perdagangan 2020 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/3/2020). Jokowi meminta dalam raker ini dapat mempercepat prosedur-prosedur yang sebelumnya sangat lama dan berbelit-belit. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Jokowi pun menegaskan, bahwa di situasi pandemi virus Corona Covid-19 seperti saat ini, pemerintah harus bergerak cepat dalam memutuskan kebijakan.

Untuk itu, kata dia, pemerintah harus siap untuk diawasi oleh semua pihak, termasuk masyarakat.

"Pemerintah harus bergerak dengan cepat, karena betul-betul situasinya bersifat extra ordinary dan memerlukan kecepatan, memerlukan ketepatan," ujar Jokowi.

"Tapi dalam menjalankan tugas ini, pemerintah juga, kita semuanya juga harus siap untuk diawasi, siap untuk dikontrol. Bukan hanya oleh lembaga negara seperti DPR, BPK, tapi juga oleh seluruh masyarakat," sambungnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun mengingatkan jajarannya untuk memegang prinsip-prinsip good governance dalam menangani Covid-19.

Bukan hanya itu, para menteri dan pimpinan lembaga juga diminta mengedepankan transparansi dan akuntabilitas di masa pandemi Corona ini.

"Tujuan kita hanya satu keselamatan seluruh rakyat, baik di bidang kesehatan maupun di bidang sosial, ekonomi," kata Jokowi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya