Tips BI Cirebon untuk Pelaku UMKM agar Tetap Bisa Jualan Saat PSBB

Banyak cara dilakukan untuk menggenjot sektor ekonomi ditengah pandemi covid-19 dan suasana PSBB yang tengah diterapkan Pemprov Jawa Barat.

oleh Panji Prayitno diperbarui 07 Mei 2020, 07:00 WIB
Kepala BI Cirebon Bakti Artanta mengajak pelaku UMKM untuk manfaatkan teknologi dalam berniaga ditengah pandemi covid-19 dan penerapan PSBB. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Liputan6.com, Cirebon - Pandemi covid-19 dianggap berdampak kepada sektor perekonomian di mana pun, termasuk di Cirebon.

Pembatasan aktivitas berpengaruh kepada aktivitas jual beli di kalangan masyarakat Cirebon. Namun demikian, TPID mengaku nilai inflasi masih stabil.

"Inflasi kemarin kecil bulan April di angka 0,02 persen. Kami akan pastikan stok pangan hingga pola konsumsi di wilayah Pantura Jawa Barat stabil," kata Kepala BI Cirebon Bakti Artanta usai mengikuti rapat hasil akhir penerapan PSBB di Balai Kota Cirebon, Senin (4/5/2020).

Bakti memastikan selama PSBB berlangsung, aktivitas perdagangan tetap buka. Hanya saja, baik pedagang pasar maupun pembeli harus mengikuti protokol covid-19.

Pada kesempatan tersebut, Bakti menyampaikan ada alternatif lain dalam upaya tetap mempertahankan usaha di tengah pandemi covid-19.

"Kami dorong dan imbau pengusaha khususnya UMKM agar manfaatkan teknologi. Usaha online atau daring jadi solusi konkret," kata Bakti.

Bakti mengaku optimis inflasi pada bulan Mei tetap stabil. Bahkan, lebih stabil dibandingkan tahun lalu.

Dia mengaku, umumnya momen Ramadan menjadi salah satu pemicu kenaikan inflasi. Tingginya kebutuhan masyarakat untuk belanja kebutuhan Ramadan hingga Lebaran seperti di Cirebon.

Saksikan video pilihan berikut ini:


Penukaran Rupiah

Penampakan aktivitas pedagang di Pasar Tradisional Kanoman Cirebon masih ramai ditengah pandemi covid-19. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

"Kami akui selama pandemi ini sektor UMKM ada penurunan makannya kami selalu imbau jualan daring. Alhamdulillah UMKM binaan BI sudah pakai sistem daring jadi tidak terlalu berdampak," ujar Bakti.

Dia mengakui, hingga saat ini sektor UMKM menjadi tonggak utama perekonomian Indonesia termasuk Cirebon.

"Kami sedang mendata juga UMKM selain binaan BI untuk kami beri solusi dan lakukan pendampingan," ujar Bakti.

Pada kesempatan tersebut BI Cirebon meniadakan kegiatan kas keliling hingga penukaran uang rupiah untuk Lebaran. Namun, kata Bakti, seluruh perbankan di wilayah kerja BI Cirebon sudah melayani penukaran.

Dia menyabutkan, jumlah rupiah yang disiapkan BI untuk melayani penukaran adalah Rp3,8 triliun. Jumlah tersebut, kata dia, turun dibandingkan tahun lalu Rp3,9 triliun.

"Tetap kami sediakan dan penukaran juga tetap dilakukan oleh perbankan masing-masing," ujar Bakti.

Dia berharap dari kondisi tersebut, penukaran rupiah tetap bisa terlayani. Dia menyebutkan penurunan persediaan uang Lebaran bukan hanya terjadi pada BI Cirebon.

Hampir sebagian besar kantor BI Indonesia maupun pusat mengalami hal yang sama. Dia memastikan penukaran uang di perbankam Cirebon mematuhi protokol covid-19.

"Tambahannya itu orang harus antre jaga jarak hingga cuci tangan," ujar Bakti.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya