PLN: Kami Tak Otak Atik Meteran Listrik Pelanggan

PT PLN (Persero) membantah telah menaikan tarif listrik yang melonjak tajam pada tagihan di Mei 2020

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 06 Mei 2020, 17:04 WIB
Banner Infografis Keluhan Lonjakan Tagihan Rekening Listrik. (Liputan6.com/Trieyasni)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) membantah telah menaikan tarif listrik yang melonjak tajam pada tagihan di Mei 2020. Pernyataan itu dikeluarkan pasca adanya tuduhan dari pelanggan bahwa PLN telah meninggikan tarif pada saat pandemi virus corona (Covid-19).

Executive Vice President Corporate Communication dan CSR PLN I Made Suprateka menekankan, tagihan listrik konsumen saat ini meninggi bukan karena kenaikan tarif listrik.

"Tidak semata-mata PLN bisa naikan tagihan tarif listrik, apalagi dalam kondisi saat ini, tidak populis," ucap Made dalam siaran pers online, Rabu (6/5/2020).

Selain itu, ia juga menyangkal dakwaan bahwa PLN telah memainkan meteran listrik milik pelanggan. Menurutnya, hal tersebut mustahil dilakukan selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan pemerintah.

"Ada tuduhan kita menaikan sendiri tagihan listriknya? Meterannya kan ada di rumah tangga. Petugas meteran juga enggak bisa dateng karena protokol Covid-19," tuturnya.

 


Tak Ada Subsidi SIlang

Petugas PLN memasang listrik di rumah warga di Desa Parauto, Nabire, Papua Barat. (Vina A. Muliana/Liputan6.com)Petugas PLN memasang listrik di rumah warga di Desa Parauto, Nabire, Papua. (Vina A. Muliana/Liputan6.com)

Made juga menegaskan bahwa PLN tidak menerapkan subsidi silang dari konsumen rumah tangga mampu kepada pelanggan 450 VA dan 900 VA bersubsidi.

Menurut dia, pemakaian listrik ketika banyak orang dipekerjakan dari rumah (work from home/WFH) memang meningkat.

"Lalu ada yang bilang PLN lakukan cross subsidi untuk pelanggan 900 VA dan 450 VA. Ini enggak benar. Memang terjadi lonjakan penggunaan akibat 24 jam di rumah," pungkas dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya