5 dari 100 Angkatan Kerja di Indonesia adalah Pengangguran

Pada Februari 2020, sebanyak 131,03 juta orang merupakan penduduk bekerja dan sebanyak 6,88 juta orang menganggur.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 06 Mei 2020, 19:45 WIB
Pencari kerja mencari informasi lowongan pekerjaan saat acara Job Fair di kawasan Jakarta, Rabu (27/11/2019). Job Fair tersebut digelar dengan menawarkan lowongan berbagai sektor untuk mengurangi angka pengangguran. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Februari 2020 juga turun menjadi 4,99 persen.

Angka ini terhitung lebih rendah dari dua tahun terakhir, yakni 5,13 persen pada Februari 2018 dan 5,01 persen pada Februari 2019.

"Hal ini berarti dari 100 orang angkatan kerja, terdapat sekitar 5 orang penganggur," tulis BPS dalam laporan tertulisnya.

Secara nominal, ada sekitar 6,88 juta pengangguran di Indonesia yang terhitung pada Februari 2020. Jumlah tersebut naik dari periode sama tahun sebelumnya yang sebesar 6,82 juta orang.

Kepala BPS Suhariyanto menyampaikan, jumlah angkatan kerja pada Februari 2020 ada sebanyak 137,91 juta orang, naik 1,73 juta dibanding Februari 2019.

"Itu terbagi kepada yang masuk ke angkatan kerja 1,73 juta. Sehingga kalau dilihat di sana, jumlah orang yang bekerja pada Februari 2020 juga mengalami kenaikan dengan komposisi pekerja penuh, pekerja paruh waktu dan setengah pengangguran," jelasnya.

 


Bertambah dalam 1 Tahun

Pencari kerja mencari informasi lowongan pekerjaan saat acara Job Fair di kawasan Jakarta, Rabu (27/11/2019). Job Fair tersebut digelar dengan menawarkan lowongan berbagai sektor untuk mengurangi angka pengangguran. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Berdasarkan laporan BPS, pada Februari 2020, sebanyak 131,03 juta orang merupakan penduduk bekerja dan sebanyak 6,88 juta orang menganggur.

Dibanding setahun yang lalu, jumlah penduduk bekerja bertambah 1,67 juta orang dan pengangguran bertambah 60 ribu orang.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya