Liputan6.com, Jakarta - Menabung bisa dilakukan oleh semua orang. Menabung tidak tergantung dengan besar atau kecil gaji atau penghasilan yang kita dapatkan.
berapapun yang kita dapatkan seharusnya bisa disisihkan sebagian untuk ditabung. Jika rejeki memang tengah besar maka dana yang disisihkan untuk menabung bisa besar. Namun jika memang rejeki sedang seret maka dana yang ditabung tidak perlu besar-besar.
Advertisement
Nah, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), penghasilan bersih buruh di Indonesia rata-rata berada di angka Rp 2.79 juta. Swara Tunaiku pun ingin membagikan bagaimana caranya menabung bila kamu memiliki gaji di angka rata-rata tersebut.
Dikutip dari Swara Tunaiku, simak beberapa bagaimana cara menabung untuk kamu yang memiliki gaji Rp 3 juta:
1. Metode 50 persen – 30 persen – 20 persen
Salah satu hal yang penting dalam menabung adalah menetapkan pos-pos alokasi dana. Misalnya dengan menggunakan rasio 5:3:2. Sebanyak 50 persen gaji digunakan untuk biaya hidup, 30 persen gaji digunakan untuk menabung, dan 20 persen untuk hiburan. Bila kamu disiplin, kamu akan mendapatkan nominal yang kamu harapkan.
Misalnya, dengan gaji Rp 3 juta, berarti kamu memiliki dana sebesar Rp 1,5 juta untuk biaya hidup. 30 persen dari Rp 3 juta, yakni Rp 900 ribu, harus kamu alokasikan untuk menabung. Nah, untuk biaya hiburan, adalah 20 persen dari gajimu yaitu sebesar Rp 600 ribu.
Plot alokasi pengeluaran ini dapat ditekan lagi, misalnya kamu bisa berupaya untuk menghemat biaya hidup dan juga menekan biaya hiburan. Uang yang tidak digunakan bisa dialokasikan ke tabungan.
Bila kamu konsisten menabung tiap bulan, selama setahun paling tidak kamu akan memiliki tabungan sebesar Rp 10.800.000. Menarik, kan?
2. Metode fleksibel
Biaya hidup Rp 1,5 juta per bulan terdengar tidak mungkin bila kamu tinggal di kos-kosan dan merantau ke kota besar. Nah, jika kamu merasa familiar dengan ilustrasi di atas, kamu bisa menggunakan metode fleksibel, yakni 75 persen pengeluaran dan 25 persen menabung.
Dengan gaji Rp 3 juta, kamu dapat menggunakan Rp 2,25 juta per bulan untuk biaya hidup, dan Rp 750 ribu untuk ditabung.
Secara nominal uang yang ditabung memang lebih kecil dibandingkan dengan metode pertama. Namun kamu akan lebih leluasa dalam mengatur pengeluaran karena persentase alokasi dana untuk kebutuhan jauh lebih besar.
Nah, bila kamu merasa butuh untuk menabung lebih banyak, kamu harus memotong pengeluaran harianmu. Dengan menggunakan metode ini, paling tidak kamu akan memiliki tabungan sebesar Rp 9 juta per tahun.
Advertisement
3. Alokasi Ketat 5 persen – 10 persen – 10 persen – 15 persen – 60 persen
Mari kita masuk ke metode yang terlihat rumit tapi sebenarnya cukup mudah. Dengan kamu disiplin memasukkan pengeluaran ke pos-pos tertentu, kamu lebih bisa mengetahui pengeluaran apa yang bisa dikurangi atau ditekan sedemikian rupa agar alokasi ke tabungan jauh lebih besar.
Kamu bisa menggunakan skema 5 persen – 10 persen -10 persen -15 persen -60 persen untuk mengetahui pengeluaranmu secara lebih mendetail.
Sebanyak 5 persen dari Rp 3 juta dapat kamu alokasikan untuk kebutuhan sosial seperti zakat, yakni Rp 150 ribu per bulan. Untuk dana darurat dan asuransi, kamu bisa alokasikan dana sebesar Rp 300 ribu.
“Asuransi apa Rp 300 ribu?”
Kamu bisa menggunakan BPJS! Dana darurat tidak boleh diutak-atik, kecuali untuk kebutuhan mendesak.
Sebanyak 10 persen yang kedua dapat dialokasikan untuk gaya hidup. Misalnya untuk bersenang-senang ataupun berbelanja. Rp300 ribu sebulan bisa kamu gunakan untuk beberapa kali hangout, lho! Tinggal pintar-pintar memilih tempat saja.
Nah, untuk tabungan yang bisa diutak-atik, kamu bisa alokasikan 15 persen dari gajimu. Rp 450 ribu ini juga bisa kamu gandakan dengan melakukan investasi, misalnya dengan membeli saham.
Namun, bila kamu belum yakin, kamu bisa belajar untuk berinvestasi saham sebelum memutuskan untuk menanamkan dana.
Untuk 60 persen sisanya, kamu gunakan untuk biaya hidup secara umum. Misalnya untuk membayar kos, atau biaya transport dan makan sehari-hari. Sama seperti tiga metode sebelumnya, kalau ternyata uang yang kamu alokasikan di beberapa pos ini masih berlebih, kamu bisa alokasikan ke tabungan.
Jika kamu disiplin, kamu akan memiliki tabungan darurat sebesar Rp 3,6 juta per tahun bila kamu tidak memiliki asuransi. Untuk tabungan sehari-hari, kamu akan memiliki uang sebanyak Rp 5,4 juta per tahun!
Sesuaikan
Apapun metode yang kamu pilih, sesuaikan dengan kebiasaan dan kebutuhanmu. Bila kamu merasa bahwa kamu bisa disiplin dalam mengalokasikan gaji, kamu bisa menggunakan metode 50:4-:30 dan fleksibel.
Namun, jika kamu ingin lebih terorganisir, kamu bisa gunakan metode alokasi ketat. Biasakan untuk disiplin dalam mencatat pengeluaran sehari-hari. Hal ini bertujuan supaya kamu bisa mengetahui pengeluaran masing-masing pos dan dapat menekan kebutuhan yang ternyata melebihi alokasi dana.
Kata siapa gaji Rp 3 juta tidak bisa menabung? Ternyata, bisa kok!
Advertisement