Liputan6.com, Jakarta - Susi Pudjiastuti kembali mengunggah video kemahirannya dalam memasak. Setelah mengunggah video tutorial membuat pizza tutut, kali ini mantan Menteri Kelautan dan Perikanan memerlihatkan keahliannya memasak ikan pindang gunung.
"Hari ini saya mau masak pindang gunung ikan kakap merah," ujar Susi Pudjiastuti dalam video vlognya yang diunggah pada 5 Mei 2020.
Advertisement
Dalam video itu, ia menyebutkan beberapa bumbu yang telah disiapkan, yaitu jahe, kunyit, serai, lengkuas, daun salam, honje. "Banyak orang yang tidak tahu honje. Honje ini asam. Bunganya itu kecombrang namanya, biasanya dipakai untuk pecel," kata Susi.
bacajuga:Baca Juga](4239151 4246125 4246798)
Bila masih muda, biji honje berwarna putih, sedangkan yang sudah tua, bijinya berwarna hitam. Selain itu, ia menyebutkan bumbu lainnya, yaitu cabai rawit, bawang merah, bawang putih, garam, tomat, daun bawang.
"Semuanya ditumbuk jadi satu. Nah, jadi bumbunya seperti ini," kata Susi memerlihatkan bumbu halus yang sudah ditumbuk.
Setelah itu, bumbunya digoreng dengan minyak yang tidak terlalu banyak agar sehat. Goreng bumbunya hanya sekadar luntur supaya matang saja.
"Kita siapkan katelnya, kasih minyak sedikit," tutur Susi. "Kalau minyaknya sudah panas, kita masukkan bumbunya," imbuhnya.
Selanjutnya, tunggu bumbu hingga kering dan masukkan air panas. Aduk bumbu hingga rata agar tidak gosong. Serai yang sudah disiapkan kemudian digeprek. Lalu, dimasukkan, termasuk honje, tomat, dan air. Tunggu air hingga mendidik, sebelum memasukkan ikan kakap merah.
"Kalau ikan dimasukkan sebelum air mendidih, nanti airnya keruh. Sopnya tidak bening, akhirnya kurang segar, gitu lho," kata Susi Pudjiastuti.
Masukkan Daging Setelah Air Mendidih
Berbeda bila memasukkan ikannya setelah air mendidih, panas, maka hasilnya akan sedap. Rasa ikannya pun akan lebih enak, airnya lebih jernih, dan pindang gunung ini akan membuat banyak orang klangenan.
"Saya senang nambahin cabai gelondongan. Nanti kalau kurang pedes di mangkok, kita bisa tambahkan (cabai). Bisa kita rendos sendiri cabenya di piring," ucap Susi, yang mengatakan untuk anak-anak tidak perlu pakai cabai. tapi bumbunya tetap sama.
Susi kemudian memasukkan ikan kakap merah yang sudah dipotong-potong. Ia mengaku paling suka dengan kepala dan dagunya karena dagingnya paling enak.
Ia kemudian menutup penggorengan yang berisi ikan hingga mendidih. Ia kemudian mencicipi saat didihan pertama. Hal itu untuk mengetahui kekurangannya, kurang asin, kurang asam, atau kurang segar.
"Kalau kurang segar kita masukkan lagi honjenya. Kalau tak ada honje, pakai asam jawa juga boleh, atau pakai belimbing wuluh," katanya.
Setelah itu, ia menambahkan garam, honje, dan menunggu hingga air mendidih lagi. "Sekarang, pindang gunung ikan kakap merah siap untuk disajikan. Pakai nasi panas pasti segar. Kuahnya pun jernih, tidak keruh. Hmmm, yummy!" tandas Susi.
Advertisement