Liputan6.com, Jakarta - Yamaha XMax bekas cukup mudah dijumpai di situs jual beli kendaraan. Harganya pun beragam, tergantung dari kondisi fisik, tahun produksi, dan juga aksesori yang disematkan. Namun, XMax bekas lebih menggoda dibanding All New Yamaha NMax?
Seperti kita ketahui, NMax baru lahir dengan beberapa pengembangan. Paling utama jelas mengenai konektivitas gawai, kebaruan yang tak dimiliki XMax. Kemudian ada lagi sematan Traction Control System (TCS). Namun jangan lupa, fitur kontrol traksi yang kini dipunyai NMax sudah lebih dulu dipakai si bongsor.
Advertisement
1. Mesin Besar
Pengaplikasiannya tentu lantaran XMax menggendong mesin SOHC berkapasitas 250 cc. Berkat racikan bore x stroke: 70,0 x 64,9 mm dan rasio kompresi: 10.5±0.4 : 1, daya kail maksimalnya mencapai 22,5 Tk/7.000 rpm. Bahkan capaian momen puntirnya (torsi) dijangkau pada putaran cukup rendah, 24,3 Nm/5.500 rpm. Roda belakang berisiko alami selip, namun teratasi dengan adanya TCS. Putaran roda belakang akan diselaraskan ban depan oleh ECU. Dengan begitu, gejala selip dapat diminimalisir.
Catatan inilah yang tak bisa Anda temui pada NMax terbaru. Meski sudah memiliki TCS, dia masih berbekal jantung mekanik 155 cc. Dengan selisih kubikasi itu, rasanya tak perlu lagi menuliskan data teknis Maxi Yamaha terlaris ini.
2. Akomodasi dan Impresi Berkendara
Dengan kapasitas mesin segitu, wajar pula bila XMax punya tubuh lebih besar ketimbang NMax. Sekadar membandingkan, dimensi XMax adalah 2.185 x 775 x 1465 mm (PxLxT). Sementara All New NMax: 1935 x 740 x 1160 mm. Rancang bangun ini berdampak pula pada akomodasi barang bawaan. Bagasi XMax mampu memuat dua helm full face ukuran XL. Jika ditotal, kapasitas ruang di bawah jok itu mencapai 25 liter.
Lantaran desain bagasi yang memanjang, maka berpengaruh juga terhadap bentuk jok XMax. Ia punya penampang bokong lebar, baik untuk pengendara maupun penumpang. Cocok untuk penyuka touring. Sebenarnya, tak kepalang jauh dengan NMax yang bermuatan 24 liter. Namun, bagasi NMax hanya cukup menampung satu unit helm saja. Sudah pasti joknya tak sebesar XMax.
Advertisement
Perbedaan Rancang Bangun
Perbedaan rancang bangun inilah yang juga membedakan impresi berkendaranya. Seperti kami sebutkan tadi, XMax cocok dipakai untuk perjalanan jauh. Itu lantaran posisi setangnya cukup tinggi. Dengan begitu, pengendara tak cepat kelelahan. Ditambah lagi keberadaan windshield untuk menghalau angin, agar tidak menerpa dada secara langsung.
Penyesuaian tersebut juga dilakukan dengan memberikan pijakan kaki yang luas. Dibuat proporsional antara ukuran setang dan jok, supaya pengendara tak canggung mengendalikan tubuh besar XMax. Sektor ini juga ditopang oleh fork teleskopik dan suspensi ganda (tanpa tabung), beserta pilihan roda 15-14 inci (depan-belakang). Maka itu, ground clearance XMax (135 mm) lebih tinggi dari NMax (124 mm).
Berkaitan pula dengan akomodasi, tangki bahan bakar Yamaha XMax sanggup menampung BBM sebanyak 13 liter. Tentu tidak demikian yang didapat jika Anda memilih NMax. Dengan modalnya sekarang, daya tampung bensin skutik premium terlaris itu hanya 7,1 liter. Meski begitu, konsumen tak perlu khawatir, karena Yamaha Indonesia mengklaim NMax tetap irit bahan bakar. Terlebih dengan adanya pengembangan terbaru pada mesin. Termasuk mengenai aplikasi Smart Motor Generator (SMG) yang membuat suara mesin halus ketika distarter.
3. Fitur
Sayangnya, hal itu belum diterapkan pada tubuh XMax. Pun dengan Stop & Start System (SSS). Fitur yang berada di setang kanan NMax itu berfungsi untuk mengoptimalkan penggunaan bahan bakar. Dengan kondisi aktif, maka mesin akan mati otomatis ketika idle. Namun bukan berarti XMax kalah keren. Di posisi serupa, XMax menyediakan electric starter khas motor sport yang terintegrasi dengan engine cut ON/OFF.
Anda pun kini dapat melihat, sekarang NMax mempunyai power outlet. Namun, perlu diketahui bahwa fitur ini sudah lama menempel pada XMax. Bahkan power outletnya berada dalam sebuah konsol besar, berfungsi untuk menaruh gawai selama pengisian ulang dan dilengkapi penutup. Selanjutnya, sistem kontak keyless dan bersanding dengan tombol pembuka jok dan cover tangki BBM. Sudah menjadi satu paket ketika Anda membeli XMax. Sementara pada All New NMax, fitur tersebut hanya tersedia pada varian Connected/ABS.
Walaupun terkait sajian di panel meter XMax masih kalah kaya dari NMax. Di satu sisi, tampilan informasi pada NMax sudah full digital. Belum lagi adanya indikator pemberitahu telepon, email maupun pesan masuk. Dimiliki NMax karena dia kedapatan konektivitas berupa CCU, penghubung motor dengan gawai. Namun bagi Anda yang meminati XMax bekas, penyajian berupa spidometer dan tachometer analog dan MID di bagian tengah, rasanya sangat informatif.
Advertisement
4. Harga
Apalagi penawaran XMax seken di platform digital, lumayan menarik dengan penurunan harga signifikan dari banderol anyar. Bisa dilihat dari unit XMax 2017, rata-rata dijual mulai Rp 43 jutaan. Sementara XMax 2018-2019 ditawarkan dari Rp 50-56 jutaan. Keberagaman ini tentu dilihat pula berdasarkan kondisi dan kilometer berjalan.
Meski turun, pasaran XMax bekas itu masih lebih mahal dari harga All New NMax. Versi teratasnya (Connected/ABS) saja yang dilego Rp 33,75 juta, masih jauh di bawah XMax bekas. Tapi bukannya banderol XMax itu menggugah? Apalagi Anda mendapatkan big scooter bermesin 250 cc, plus sederet keuntungan di atas. Jika keputusan sudah bulat, jangan lupa cermati tahapan pembelian motor bekas agar tak kecewa di kemudian hari.
Sumber: Oto.com
Penulis: Ary
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement