Kemenag Berharap Sebelum 12 Mei Sudah Ada Kepastian soal Haji 

Nizar berjanji untuk terus menanyakan dan memantau perkembangan terkait informasi teranyar pemerintah Saudi soal haji 2020.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 07 Mei 2020, 10:04 WIB
Petugas Haji Indonesia 2019 membantu jemaah di jalur fast track Bandara Prince Mohammed bin Abdul Aziz, Madinah. Foto: Darmawan/MCH

Liputan6.com, Jakarta - Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Nizar mengatakan, sampai hari ini belum ada informasi resmi dari Arab Saudi terkait penyelenggaraan haji tahun ini. Alasan Saudi belum memberi kepastian dikarenakan masih menangani penyebaran pandemi Covid-19.

"Saudi, sebagaimana Indonesia, saat ini masih fokus pada percepatan penanganan Covid-19 demi keselamatan dan kesehatan warganya," jelas Nizar, Kamis (7/5/2020).

Nizar berjanji untuk terus menanyakan dan memantau perkembangan terkait informasi teranyar pemerintah Saudi soal haji 2020. Dia juga berharap, kepastian penyelenggaraan haji 1441H/2020M ini diumumkan sebelum 20 Ramadan atau 12 Mei.

"Harapan kami, 19 Ramadan atau 12 Mei sudah ada keputusan, Sebab, Saudi akan segera memasuki masa liburan musim panas," tutur Nizar.

Nizar berpendapat, jika diputuskan memasuki masa libur musim panas, maka persiapan dilakukan diprediksi terlalu mepet. "Ini akan mepet karena operasional haji dimulai Zulqadah," lanjut dia.

 


Manasik Online

Meski masih menunggu konfirmasi Saudi, Nizar mengatakan proses persiapan penyelenggaraan haji di Indonesia tetap berjalan. Manasik haji non tatap muka (daring) sudah dilakukan dengan mendesiminasikan video melalui media sosial.

Selain itu, proses pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) Tahap I juga baru ditutup pada 30 April 2020. Total ada 179.584 jemaah haji reguler yang telah melakukan pelunasan.

Sebagai informasi, Kuota Haji Indonesia tahun 2020 berjumlah 221.000. Jumlah ini terdiri dari 203.320 kuota haji reguler dan 17.680 kuota haji khusus.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya