Bila Pandemi Corona Usai, Seperti Apa Kehidupan Normal di Masa Mendatang?

Pandemi Virus Corona terlihat belum menemukan titik ujungnya yang hampir selesai.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 07 Mei 2020, 20:10 WIB
Suasana mal yang sepi di kawasan Karawaci, Tangerang, Banten, Selasa (17/03/2020). Meluasnya wabah virus corona atau Covid-19, membuat sejumlah pusat perbelanjaan atau mal di wilayah Jabotabek sepi pengunjung. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, London - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson akan mengumumkan rencananya memulai kembali ekonomi dan mengurangi pembatasan penguncian akibat pandemi Virus Corona COVID-19 pada Minggu 10 Mei.

Hal lantas menimbulkan pertanyaan, kapan kita bisa memulai hidup normal seperti sedia kala? Nampaknya, apa yang menjadi normal di masa mendatang akan berbeda dengan apa yang kita anggap normal di masa lampau sebelum pandemi.

Bagi yang berpikir tentang kapan Anda bisa berbelanja lagi, rantai mode High Street Inggris masih menunggu kepastian kapan mereka akan membuka tokonya lagi.

Cara Anda berbelanja pun mungkin akan beda. Konsorsium Ritel Inggris menyarankan bahwa ruang ganti tidak lagi digunakan sementara waktu dan pelanggan pun disarankan untuk berbelanja sendiri. Demikian mengutip BBC, Kamis (7/5/2020). 

Selanjutnya, pihak tersebut menyarankan prioritas pembukaan kembali outlet yang lebih besar, di luar kota, di mana jarak sosial lebih mudah diterapkan. Sedangkan toko-toko perabotan yang sudah mulai beroperasi kembali di Inggris, hanya menerima pembayaran dengan kartu dan memiliki jam buka yang lebih pendek.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: 


Terwujud Segera Mungkin

Warga Inggris Raya menyaksikan pidato Ratu Elizabeth II tentang krisis corona COVID-19. (dok. Foto PAUL ELLIS/AFP)

Pertanyaan selanjutnya yang terus muncul adalah kapan kita bisa bertemu atau mengunjungi teman maupun keluarga. Tidak dapat bertemu dengan keluarga dan teman adalah salah satu aspek tersulit dari masa isolasi selama berada di rumah.

Di Inggris, Menteri Kesehatan Matt Hancock berharap dapat mewujudkannya sesegera mungkin.

Sedangkan di Skotlandia, pemerintahnya telah mengizinkan orang untuk meninggalkan rumah mereka lebih sering, namun masih berada di lingkungan rumah.

Tetapi kepala penasihat medis Inggris, Chris Whitty, telah memperingatkan kontak dekat dengan keluarga dapat menimbulkan risiko bagi beberapa kelompok rentan selama beberapa waktu.


Bagaimana dengan Tempat Kerja?

Ilustrasi Kerja Kantoran (sumber: pixabay)

Perusahaan juga perlu melihat perubahan yang mengejutkan, memikirkan kembali bagaimana sistem dan lokasi kerja di kantor menjadi aman. 

Sedangkan untuk di transportasi umum, meskipun ada kemungkinan lebih sedikit orang yang menggunakan kereta api, trem dan bus, memisahkan penumpang akan sulit.

Salah satu bos kereta api di Inggris pun telah memperingatkan jarak sosial dalam bentuk apa pun akan "sangat sulit" untuk dikelola, sementara yang lain mengatakan itu bisa mengurangi kapasitas kereta api antara 70% dan 90%.

Sedangkan untuk tempat hiburan seperti bioskop, teater dan restoran akan menjadi tempat-tempat yang paling akhir akan dibuka. Sekolah dan institusi pendidikan tentunya akan didahulukan. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya