Liputan6.com, Jakarta - Beberapa negara di dunia telah berhasil melakukan penanganan cepat untuk segera mengakhiri wabah virus Corona Covid-19.
Berkat penanganan yang cepat itu, beberapa negara tersebut berhasil membuat virus Corona Covid-19 pergi.
Advertisement
Misalnya saja salah satunya Vietnam. Negara itu kini mulai melonggarkan kebijakan lockdown yang diterapkan sebelumnya.
Pada Senin, 4 Mei 2020, Vietnam mulai memperbolehkan sekolah-sekolah untuk kembali melakukan aktivitas belajar mengajar.
Selain itu, China, negara yang dikenal sebagai negara pertama kali munculnya virus Corona Covid-19 juga mengumumkan kasus nol.
Berikut negara-negara yang telah umumkan nol kasus virus Corona Covid-19 dalam beberapa hari terakhir:
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Selandia Baru
Sejak Senin, 4 Mei 2020, Selandia Baru mengumumkan sudah tidak ada lagi laporan virus Corona Covid-19.
Laporan tersebut merupakan laporan pertama kali sejak 16 Maret 2020 lalu.
Informasi yang dilansir dari Channel News Asia, pada laporan di Selandia Baru tersebut, tidak ada tambahan jumlah pasien meninggal dunia pada 20 kasus tambahan terkait virus Corona.
Menurut Direktur Jenderal Departemen Kesehatan Selandia Baru Ashley Bloomfield, keberhasilan di Selandia Baru merupakan upaya kerjasama yang dilakukan semua warganya.
"Ini adalah hari pertama kami tidak memiliki kasus baru dan kami ingin tetap seperti itu," ucap Ashley.
Meski begitu, masih banyak warga Selandia Baru yang masih tetap bekerja dan belajar dari rumah.
Kemudian, aktivitas perekonomian akan diizinkan beroperasi. Ashley juga mengimbau warganya untuk tetap melakukan penjagaan jarak.
Advertisement
Vietnam
Di tanggal yang sama dengan Selandia Baru, yaitu Senin, 4 Mei 2020, Vietnam telah memperbolehkan murid-murid sekolah untuk dapat kembali. Hal tersebut dilakukan setelah Vietnam melonggarkan kebijakan lockdown.
Keputusan tersebut yang dilakukan karena setela 17 hari berturut-turut tidak ada kasus virus Corona di Vietnam.
Sedangkan upaya yang dilakukan Vietnam untuk menekan kasus virus Corona adalah dengan cara karantina massal dan melakukan pelacakan kontak dari pasien kasus virus Corona.
Informasi yang dilansir dari AFP, para murid yang telah masuk sekolah kembali tetap melakukan protokol kesehatan yang sesuai.
Para siswa tersebut masih tetap menggunakan masker dan melakukan cek suhu tubuh di sekolah.
"Saya merasa aman karena memakai masker dan suhu tubuh dicek. Tetapi saya tidak takut terpapar virus," ungkap seorang siswa bernama Pham Anh Kiet.
China
Kondisi persebaran virus Corona di China mulai menurun. Hingga pada Minggu, 3 Mei 2020, sudah tidak ada lagi kasus baru yang dikonfirmasi dari virus Corona.
Informasi yang dilansir dari Xinhua, Komisi Kesehatan Provinsi China telah melaporkan tidak ada kasus virus Corona selama 30 hari berturut-turut sejak 4 April lalu 2020.
Sedangkan untuk wilayah di luar Wuhan, tidak ada kasus virus Corona selama 60 hari berturut-turut.
Namun demikian, wilayah itu masih memiliki 654 kasus tanpa gejala yang berada dalam pengawasan medis. Sedangkan sembilan kasus tambahan dan membebaskan enam pasien dari karantina pada Minggu.
Advertisement
Korea Selatan
Persebaran di Korea Selatan tidak ada kasus virus Corona di dalam transisi domestiknya. Kemudian, untuk transisi dari luar negeri hanya di bawah lima.
Informasi yang dilansir dari Yonhap pada Selasa, 5 Mei 2020, 3 kasus virus Corona baru dilaporkan oleh usat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC). Namun, 3 kasus tersebut berasal dari negara lain yang tidak menularkan warga lokal.
Karena kondisi di Korea Selatan sudah mereda, pemerintah telah memutuskan untuk membuka sekolah secara bertahap pada tanggal 13 Mei nanti.
Walaupun bisa dibilang nol kasus lokal dalam beberapa hari terakhir, Korea Selatan tetap mengimbau untuk tetap menjaga jarak dan warga tetap bertanggung jawab atas kondisi kebersihan masing-masing.
"Jarak sosial dalam kehidupan sehari-hari tidak berarti penyebaran Covid-19 telah berhenti. Saat ini, setiap warga bertanggung jawab atas kebersihannya sendiri, guna melindungi diri dari penyebaran virus," ungkap Menteri Kesehatan Park Neung-hoo.
Reporter : Denny Marhendri
Sumber : Merdeka