Cerita Ambyar Doni Monardo dan Rencana Konser Besar Covid-19 Didi Kempot

Ajudan Doni Monardo, Eggy Massadiyah bercerita ambyarnya rencana konser covid-19 yang sudah dicanangkan dua hari sebelum Didi Kempot meninggal dunia.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 08 Mei 2020, 06:29 WIB
Penampilan penyanyi campursari Didi Kempot dalam Shopee 12.12 Birthday Sale di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta, Kamis (12/12/2019). Pria yang dijuluki The Godfather of Broken Heart tersebut membawakan lagu Pamer Bojo, Sewu Kutho, Bayu Langit, dan lain-lain. (Fimela.com/Bambang E. Ros)

Liputan6.com, Jakarta - Didik Prasetyo, alias Didi Kempot meninggal di usia 53 tahun. Didi meninggal di Rumah Sakit Kasih Ibu, Surakarta, Selasa, 5 Mei 2020 pagi.

Dengan meninggalnya Sang Maestro Campursari ini, rencana konser Covid-19 bakal jadi terhenti. Adalah Ketua Gugus Tugas percepatan penanganan Covid-19 Doni Monardo yang berencana menggelar konser Didi Kempot dengan tim gugus tugas.

Ide konser Didi Kempot dengan tim gugus tugas Covid-19 muncul pada tiga hari sebelum Didi Kempot meninggal, tepatnya Sabtu 2 Mei 2020.

Ajudan Doni Monardo, Eggy Massadiyah bercerita, awalnya tim kreatif mengusulkan penggunaam jingle lagu demi kepentingan sosialisasi Covid-19, termasuk imbauan untuk tidak mudik saat Lebaran Idul Fitri 2010 mendatang.

Doni Monardo, wartawan senior Tommy Suryo Pratomo, serta sejumlah anggota gugus tugas dan tim kreatif sempat berdiskusi mengenai hal tersebut. Kemudian muncul usulan lagu Garuda di Dadaku dengan mengubah lirik.

Ada yang setuju, tapi ada yang menolak. Di tengan perdebatan tersebut, kemudian muncul gagasan untuk meminta bantuan The Godfather of Broke Heart, Lord Didi Kempot.

Begitu muncul nama Didi Kempot, seisi ruang hening sejenak, ada yang saling pandang. 'Oh iya. Kenapa tidak pakai Didi Kempot saja? Bagus itu,' suara sebagian orang hampir bersamaan.

Singkat cerita, diskusi pun makin seru. Nama Didi Kempot memenuhi ruang pembicaraan. Esensinya, semua pembicaraan mendukung pemakaian suara Didi Kempot untuk kampanye jangan mudik serta sosialisasi terkait Covid-19 lainnya.

Munculnya nama Didi Kempot tak lain karena Didi Kempot sudah berjuang sebagai relawan Covid-19.

Di daerahnya, Ngawi, Jawa Tengah, Didi Kempot membagi-bagikan sembako. Bahkan, melalui salah satu stasiun televisi, dengan dukungan Presiden Joko Widodo, Didi Kempot melakukan konser dari rumah, untuk menggalang dukungan dana bagi korban Covid-19. Tak kurang dari Rp 7 miliar dana terkumpul.

Penggalangan dana yang dilakukan Didi Kempot sempat mendapat apreasiasi yang besar dari Doni Monardo. Doni sempat membuat video pendek pada hari Sabtu sore (2/5/2020). Video dengan durasi 1,5 menit berisi tentang uncapan terimakasih Doni karena partisipasi Didi Kempot ikut membantu masyarakat di masa pandemi Covid-19 ini.

Menurut Doni, pahlawan bukan hanya mereka yang berjuang mengangkat senjata, atau pahlawan kemanusiaan seperti dokter tetapi juga para budayawan, para seniman yang telah mengajak masyarakat untuk ikut meningkatkan disiplin, agar tidak terpapar virus corona.

"Lanjutkan perjuangan mas, semoga Tuhan selalu bersama kita semua. Salam tangguh. Salam kemanusiaan," akhir kata dari Doni dalam video tersebut.

Keesokan harinya, Minggu, 3 Mei 2020, sahabat Tomy Suryo sempat menghubungi Didi Kempot membicarakan rencana memakai jasanya untuk kampanye jangan mudik dan sosialisasi Covid-19.

Kemasannya bahkan direncanakan melalui sebuah konser dari rumah dalam skala yang lebih besar dari konser dari rumah sebelumnya.

Tommy pun segera mengarahkan video call itu ke Doni Monardo. Saat itu, Doni baru saja meninggalkan ruang multimedia di lantai 10 Graha BNPB untuk persiapan salat Ashar. Tommy segera mendatangi ruang Doni. Ia menjumpai Doni baru selesai wudhu.

Dalam video call tersebut, Doni kembali berterimakasih atas pastisipasi Didi sebagai relawan membantu penanganan Covid-19. Kesepakatan bulat. Konser dari rumah dengan skala yang besar akan segera dilaksanakan. Tim teknis mempersiapkan rencana konser Didi Kempot bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Belum sempat terlaksana, dua hari kemudian, 5 Mei 2020, kabar meninggalnya Didi Kempot tersebar.

Ambyar hati Doni Monardo. Ambyar hati tim gugus tugas, terlebih yang sedang intens membicarakan konsep kerja kemanusiaan bareng-bareng.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Doni Berusaha Tegar

Dengan perasaan sedih, Doni Monardo berusaha tegar saat mengucapkan bela sungkawa melalui video pendek.

Doni mengucapkan, “Kami segenap keluarga besar Gugus Tugas menyampaikan rasa duka cita yang mendalam, atas wafatnya sahabat, seniman nasional, dan relawan kemanusiaan, almarhum Didi Kempot. Semoga almarhum Didi Kempot mendapatkan tempat yang terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa. Diterima semua amal kebaikannya, diampuni segala kesalahannya, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran, keikhlasan, dan ketabahan.”

Sulit percaya untuk menerima kenyataan bahwa Didi Kempot telah berpulang. Betapa tidak, di tengah kesibukan menangani virus Corona Covid-19, setidaknya dalam tiga hari terakhir, nama Didi Kempot selalu jadi salah satu topik pembicaraan Letjen Doni Monardo.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya