Di Tengah Pandemi Covid-19, Kurma Masih Jadi Primadona

Buah kurma menjadi favorit masyarakat untuk berbuka puasa. Pun di waktu pandemi Covid-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Mei 2020, 09:15 WIB
Ilustrasi kurma/ Photo by Mona Mok on Unsplash

Liputan6.com, Makassar Buah kurma pada bulan suci Ramadan 1141 Hijriah masih diincar oleh umat Muslim di tengah penurunan daya beli masyarakat akibat pandemi COVID-19.

"Buah kurma masih banyak dicari, meski pembeli datang sendiri, maupun memesan secara 'online' (daring)," kata salah seorang pemilik toko yang menjual kurma di kawasan Pasar Cidu Makassar, Hudaya, di Makassar, Kamis (7/5).

Seperti dikutip dari Antara, ia mengaku pembelian kurma cukup menurun saat Ramadan tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu. Namun, masih patut disyukuri karena cukup banyak pembeli yang mencari buah kurma, meski volume pembeliannya menurun.

Sebagai gambaran, lanjut dia, pembeli pada Ramadan tahun lalu rata-rata membeli kurma 2-3 kilogram, kini 0,5- 1 kilogram dengan harga kurma yang bervariasi, sesuai dengan jenisnya, mulai Rp75 ribu hingga Rp150 ribu per kilogram.

Hal senada dikemukakan penjual kurma secara daring dengan merk "Altaz", Ummi Yaya, di mana dia mengatakan biasanya awal Ramadhan sudah banyak orderan kurma, namun kali ini baru menjelang pertengahan Ramadan mulai ada pesanan.

"Pesanan itu, baik untuk konsumsi pribadi maupun untuk bahan parsel atau menu buka puasa untuk dikirim ke pihak keluarga, teman, atau kolega," katanya.

Terkait dengan volume pemesanan, pengelola industri rumah tangga itu, mengaku mengalami penurunan sekitar 50 persen dibandingkan dengan Ramadan 1440 Hijriah.

Hal itu, katanya, bisa dipahami karena daya beli masyarakat sedang terpengaruh pandemi COVID-19.

Berkaitan dengan hal tersebut, dia mengaku tidak banyak memesan kurma dari pusat grosir kurma di Pasar Tanah Abang, Jakarta, karena khawatir barang yang sudah dibeli tidak terjual habis hingga akhir Ramadan.

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya