Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sempat menelepon 14 warga negara Indonesia (WNI) yang jadi anak buah kapal (ABK) di Long Xing 629 milik China, pada Jumat (8/6/2020) pagi. Mereke diduga sebagai korban perbudakan modern yang jadi sorotan di Korea Selatan.
Ke-14 ABK WNI eks Kapal Long Xing 629 tersebut berbincang bersama Menlu Retno Marsudi saat sedang berada di Bandara Incheon, Korea Selatan menjelang keberangkatan mereka ke Tanah Air.
Dalam rekaman video yang diterima Liputan6.com dari Duta Besar Korea Selatan Umar Hadi, terdengar sedikit perbincangan antara Menlu Retno bersama 14 ABK WNI eks Kapal Long Xing 629.
Baca Juga
Advertisement
"Saya Retno Marsudi, bagaimana keadaan kalian semua?"
"Baik ibu," ujar salah satu ABK WNI yang kemudian dijawab oleh ABK lainnya.
"Alhamdulillah teman-teman dari Seoul dari KBRI pak dubes sampaikan kalian baik."
Menlu Retno Marsudi juga berharap agar seluruh ABK WNI bisa tiba dengan selamat di Indonesia dan nantinya bisa menceritakan pengalamannya di Tanah Air.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Minta China Tegakkan Hukum
Sebelumnya, pemberitaan seputar ABK WNI yang bekerja di kapal milik perusahaan China menjadi sorotan.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi angkat suara mengenai "pembuangan" jenazah ABK asal Indonesia di kapal China. Kabar itu sempat viral di media sosial dan memancing kemarahan publik.
Totalnya ada tiga jenazah yang dilarung dari kapal China, yaitu Long Xin 629. Kejadian terjadi pada Desember 2019 dan Maret lalu.
"Ada kasus 3 orang ABK WNI yang meninggal dunia dan kemudian dikuburkan atau dilarung di lautan (burial-at-sea)," jelas Menlu Retno pada konferensi pers virtual, Kamis (7/5/2020).
"Tiga WNI tersebut dilarung, burial-at-sea dan tiga-tiganya berasal dari Kapal Long Xin 629," kata Menlu Retno.
Kedutaan Besar China di Jakarta berkata tidak ada kasus pembuangan jenazah. Menlu Retno lantas meminta agar ada pemerisakaan apakah proses pelarungan ABK sudah sesuai standar ILO.
"Jika dari penyelidikan terbukti pelanggaran, maka kita akan meminta otoritas RRT agar dapat dilakukan penegakan hukum secara adil," ujar Menlu Retno Marsudi.
Advertisement
1 Meninggal di Korsel
Selain tiga orang yang meninggal di lautan, ternyata ada satu lagi yang sakit ketika berada di Kapal Long Xin 629. Satu orang lagi meninggal di Busan dan tidak dilarung.
Kemlu sedang berusaha memulangkan jenazah pada 8 Mei mendatang. Pemerintah juga memastikan perusahaan terkait memenuhi kewajibannya terhadap ABK.
Terkait 4 kasus kematian ABK dalam satu kapal dalam tempo beberapa bulan, Menlu Retno China memeriksa kondisi kapal Long Xin 629. Menlu ingin ada kepastian bahwa tempat bekerja ABK dalam keadaan layak.
"Pemerintah Indonesia menyampikan keprihatinan atas kondisi kehidupan di kapal yang tidak sesuai dan dicurigai menyebabkan kematian 4 awak Indonesia, yaitu tiga meninggal di laut dan satu meninggal di rumah sakit di Busan," ujar Menlu Retno.