Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menerapkan berbagai penyesuaian dalam pola pembelajaran bagi para taruna/taruni di sekolah kedinasannya ditengah Covid-19.
Salah satu yang diubah adalah presentasi bobot tugas-tugas yang diberikan saat belajar dari rumah ditingkatkan. Dimana bobot tugas 40 persen dan ujian akhir sebesar 60 persen. Saat ini sebagian besar taruna/taruni sekolah Kemenhub telah dipulangkan ke rumah untuk sementara waktu.
Advertisement
"Jadi kita lebih banyak memberikan tugas-tugas secara online, dan ini sudah berjalan efektif hingga saat ini," ujar Kepala BPSDM Kemenhub Sugihardjo kepada wartawan, Jumat (8/5/2020).
Tidak hanya dalam hal pembelajaran, penyesuaian juga dilakukan dalam hal Prektik Kerja Lapangan (PKL). Jika PKL sudah berjalan 50 persen dianggap telah menyelesaikan dan diberikan tugas tambahan.
Kuota Dikurangi
Akibat pandemi ini, BPSDM Kemenhub juga memutuskan untuk mengundurkan jadwal wisudah. Tidak hanya itu, kuota pendaftaran taruna/taruni baru untuk 2020 pun juga diturunkan.
"Jadi kuota yang awalnya kita 3.300 akan kita kurangi menjadi 2.676," tegasnya.
Tak seperti persyaratan tahun-tahun sebelumnya, BPSDM Kemenhub menambahkan beberapa syarat, salah satunya surat keterangan sehat di awal. Hal ini sebagai upaya dalam menanggulangi penyebaran virus corona.
Advertisement