Menko PMK: Kasus Corona di Indonesia Cenderung Turun, DKI Masih Tinggi

Muhadjir memprediksi, perkembangan kasus corona Covid-19 secara ekstrem tidak akan terjadi di Indonesia.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 08 Mei 2020, 14:57 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy meminta pihak Kemsos dan Pemprov DKI bersinergi dalam hal pendataan penerima bantuan agar tak terulang kasus serupa dalam penyaluran bansos mendatang dalam Rapat Tingkat Menteri, Senin (4/5/2020). (Dok Kemenko PMK)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, perkembangan kasus virus corona Covid-19 di Indonesia per 7 Mei 2020 cenderung menurun.

"Keadaan Covid-19 di Indonesia per 7 Mei, jadi ada kecenderungan angka kasus yang terjadi di Indonesia mengalami penurunan, meski tidak drastis dan angka kesembuhan juga mengalami kenaikan," kata Muhadjir, Jumat (8/5/2020). 

Muhadjir menuturkan, kabar baik ini merupakan berkat kedisiplinan semua pihak, terutama warga Indonesia yang mematuhi seruan pemerintah untuk melaksanakan protokol kesehatan dalam rangka mencegah penyebaran corona Covid-19.

Meski begitu, kata dia, masih terjadi pertumbuhan kasus yang cukup sangat tinggi di beberapa wilayah, seperti di DKI Jakarta dana beberapa provinsi di Pulau Jawa.

"Wilayah Jawa, DKI Jakarta memimpin diikuti Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah. Sedangkan di luar Jawa mulai kita waspadai adalah di wilayah Sulawesi Selatan. Itu adalah gambaran peta yang ada, saya rasa itu untuk diketahui secara sekilas," jelas Muhadjir.

Dia memprediksi, perkembangan kasus corona Covid-19 secara ekstrem tidak akan terjadi di Indonesia. "Kita bersyukur karena angka kasus kita rata-rata masih rendah," tukasnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Update Kasus di Jakarta 7 Mei

Petugas menunjukan penyebaran virus corona (COVID-19) pada layar pemantau di Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Senin (9/3/2020). Sampai hari ini, Posko COVID-19 DKI Jakarta terlah dihubungi 3.580 orang. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi DKI Jakarta menyampaikan perkembangan terkini per 7 Mei 2020.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia Tatri Lestari memaparkan, 718 orang dinyatakan telah sembuh dari total 4.775 orang kasus positif dengan jumlah pasien meninggal karena virus Corona 430 orang.

"2.199 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit. Sedangkan 1.428 orang melakukan self isolation di rumah,"papar Dwi, Jakarta, Kamis (7/5/2020).

Secara kumulatif, pemeriksaan PCR yang telah dilakukan di DKI Jakarta sampai dengan 6 Mei 2020 sebanyak 71.366 sampel. Sedangkan untuk tes PCR per tanggal 6 Mei 2020, dilakukan pada 1.088 orang, dengan hasil 66 orang positif dan 1.022 orang negatif. Perlu digaris bawahi bahwa satu pasien dapat dites beberapa kali selama periode perawatan.

Untuk Orang Tanpa Gejala (OTG) virus Corona sebanyak 1.580 orang. Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 7.638 orang (7.399 sudah selesai dipantau dan 239 masih dipantau) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 6.295 orang (5.235 sudah pulang dari perawatan dan 1.060 masih dirawat).

Dwi turut menerangkan, untuk rapid test masih terus berlangsung di 6 wilayah Kota/Kabupaten Administrasi DKI Jakarta dan Pusat Pelayanan Kesehatan Pegawai (PPKP). Total sebanyak 82.652 orang telah menjalani rapid test dengan persentase positif Covid-19 sebesar 4 persen dengan rincian 3.155 orang dinyatakan reaktif COVID-19 dan 79.497 orang dinyatakan negatif.

Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta juga telah memberikan layanan kesehatan jiwa (mental) terhadap masyarakat yang terdampak Corona. Selain itu, masyarakat juga dapat mengakses layanan konsultasi online melalui aplikasi sahabat jiwa (berbasis website) pada situs https://sahabatjiwa-dinkes.jakarta.go.id.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya